Find Us On Social Media :

AS Kembang Rudal Hipersonik untuk Bersaing, Tapi Rudal Milik China dan Rusia Dinilai Lebih Unggul, Ini Sebabnya

By Tatik Ariyani, Sabtu, 13 Februari 2021 | 15:51 WIB

Ilustrasi rudal hipersonik

Intisari-Online.com - Perlombaan senjata antar negara-negara kekuatan besar dunia makin gencar.

AS, Rusia dan China adalah beberapa pemain utama dalam perlombaan senjata tersebut.

Baru-baru ini, Angkatan Darat AS telah memilih unit pertama militer yang akan dilengkapi dengan rudal hipersonik, bersaing dengan China dan Rusia.

Unit militer, yang belum disebutkan namanya, akan segera menerima peralatan yang dibutuhkan untuk menangani senjata kosmik baru, menurut Defense News.

Baca Juga: Meski Terancam Sanksi Keras AS, Turki Tidak Akan Menyerahkan Rudal S-400, Pilih Rundingkan Cara Ini dengan Amerika

Melansir Express.co.uk, Sabtu (13/2/2021), Letnan Jenderal L. Neil Thurgood, direktur Kantor Kemampuan Cepat dan Teknologi Kritis Angkatan Darat (Army's Rapid Capabilities and Critical Technologies Office), mengatakan kepada publikasi bahwa unit tersebut akan dilengkapi sepenuhnya pada bulan September.

Namun, mereka tidak akan memiliki senjata itu sendiri, karena masih dalam pengembangan.

Letnan Jenderal mengatakan bahwa rudal pertama akan dikirim pada tahun 2023.

Senjata hipersonik memiliki kemampuan untuk mengubah peperangan di masa depan secara substansial dan telah menjadi prioritas utama Pentagon.

Baca Juga: Meski Berseteru Masalah Pembelian Rudal S-400 oleh Turki, AS dan Turki Gelar Latihan Militer Bersama di Laut Hitam

Rudal dapat bergerak dengan kecepatan hingga Mach 5 atau lebih tinggi, yang setidaknya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Itu berarti senjata hipersonik dapat bergerak sekitar satu mil per detik.

Kecepatannya, serta lintasannya yang datar dan kemampuannya untuk bermanuver dalam penerbangan, membuat rudal jauh lebih sulit untuk dicegat.

Bagaimanapun, AS tertinggal dari saingan militer utamanya, Rusia dan China, dalam pengembangan persenjataan kosmiknya.

Beijing sudah menawarkan rudal hipersonik canggih yang disebut DF-17, yang menurut para analis mampu menyerang pangkalan AS dari wilayah tersebut.

Rusia juga mengungkapkan rudal Avangard pada Desember 2019.

Baca Juga: Iwakura Mission, Saat Sebuah Proyek Studi Banding Benar-benar Bisa Mengubah Wajah Jepang Selamanya, Bukan Sekadar Tamasya

Vladimir Putin mengklaim senjata baru itu bisa “bergerak hingga 20 kali kecepatan suara, seperti 'meteorit' atau 'bola api'”.

Baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS saat ini sedang mengembangkan rudal hipersonik mereka sendiri.

Angkatan Laut berharap memiliki senjata yang diluncurkan kapal pada tahun 2023, diikuti oleh rudal yang diluncurkan oleh kapal selam pada tahun 2024.

Angkatan Udara sedang melakukan sentuhan akhir pada senjata tanggap cepat (ARRW) yang diluncurkan dari udara AGM-183A milik Lockheed Martin.

Ini harus beroperasi penuh pada tahun 2022 setelah selesainya program pengujian.