Find Us On Social Media :

Dianggap ‘Tidak Menyenangkan’ pada Perang Dunia I, Usir Kebosanan dengan Melukis Tato di Tubuh Mereka, Usaha Para Pelaut Ini Bisa Diterima Saat Perang Dunia II

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 13 Februari 2021 | 13:35 WIB

Untuk mengusir kebosanan, para pelaut melukis tubuh mereka dengan tato.

Intisari-Online.com –  “Universalitas tato adalah topik spekulasi yang aneh….”

Kapten James Cook pernah mencatat dalam jurnalnya selama perjalanan Pasifik ketiganya dari 1776 hingga 1780.

Sementara praktik tato telah berlangsung di budaya asli selama ribuan tahun, pelaut Cook dan Royal Navy yang mengamati seni tubuh Polinesia termasuk yang pertama membawanya praktik tato kembali ke Eropa dan Amerika.

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah: 'Kelahiran' Popeye Si Pelaut yang Awalnya Hanya Tokoh Sampingan

Pelaut yang bosan,  menjadi seniman tato amatir mulai mencoba-coba memasukkan tinta ke daging, dengan lambang militer yang paling umum dan nama-nama kekasih di rumah, tentu saja hubungan yang sudah berkomitmen.

Praktik ini dengan cepat menyebar ke seluruh armada.

Menurut Naval History and Heritage Command, "pada akhir abad ke-18, sekitar sepertiga dari Inggris dan seperlima pelaut Amerika memiliki setidaknya satu tato."

Baca Juga: Kapal Selam Biber, Kapal Selam Cebol Milik Jerman , Berhasil Tenggelamkan Kapal Kargo Hingga Banyak Pelaut Tewas, Sayangnya Pelaut Jerman Sendiri!