Intisari-online.com - Sejak kudeta militer diluncurkan di Myanmar 1 Februari lalu, keadaan negara itu kembali kacau.
Pengunjuk rasa mulai muncul di jalanan terdiri dari para warga anti-kudeta.
Mereka menuntut kudeta dihentikan dan calon pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi beserta pejabat lain untuk segera dibebaskan.
Namun unjuk rasa tidak hanya diberikan kepada pemerintah militer saja.
Dilaporkan dari Channel News Asia, ratusan pengunjuk rasa penentang kudeta militer Myanmar berdemo di kedutaan besar China.
Hal tersebut terjadi Yangon pada Kamis 11 Februari.
Para demonstran menuduh Beijing mendukung junta militer meskipun China terus menampiknya.
Salah satu papan pengunjuk rasa itu tertulis, "Dukung Myanmar, Jangan dukung diktator".