Find Us On Social Media :

Kecurigaan Indonesia: 'Ada Niat Negatif,' Mungkinkah China Operasikan Sensor Bawah Air di Perairan Indonesia?

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 9 Februari 2021 | 13:58 WIB

Kapal patroli Bakamla.

Apalagi, Xiang Yang Hong 03 juga sempat mematikan AIS.

Dengan dimatikannya AIS, Aan menduga kapal survei tersebut sudah mempunyai niat 'negatif' ketika memasuki perairan Indonesia.

"Karena mematikan AIS yang jelas dia ada niat dalam tanda kutip negatif," katanya.

Akan tetapi, yang menjadi perhatian utama Bakamla saat ini adalah lemahnya sanksi bagi kapal-kapal yang mematikan AIS.

Baca Juga: Mengapa Helikopter Serang AS Melengkapi Dirinya dengan Rudal Spike Israel? Memang Seberapa Canggihnya Teknologi Israel Ini?

Berdasarkan aturan yang ada, kapal yang mematikan AIS hanya diterapkan sanksi administratif.

Hal ini pun dinilai masih sangatlah ringan.

"Kami baca di media, ada juga ada salah satu teman-teman Komisi I, 'Itu harusnya Bakamla nangkap kalau perlu ditenggelamkan'. Biar tahu, karena memang di aturan kita tidak menyalakan AIS hukumannya administratif, sangat-sangat ringan. Ini yang mungkin perlu ditinjau kembali di sini," jelas Aan.

Aan menambahkan, Bakamla tidak bisa berbuat apa-apa jika aturan masih menerapkan sanksi ringan bagi pelanggar.

Baca Juga: Kian Hari, Perawan dan Perjaka di Jepang Kian Bertambah Banyak, Negeri Sakura pun Kian Suram Berbicara tentang Masa Depan