Find Us On Social Media :

Termasuk Menggunakan Tikus-tikus Lapar, Ini 7 Hukuman Mati Paling Kejam dan Tidak Biasa Zaman Sejarah

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 8 Februari 2021 | 18:50 WIB

Tikus

Intisari-Online.com - Selama berabad-abad lalu, hukuman mati dilakukan untuk memberikan efek jera.

Beberapa metode dilakukan dengan sangat kejam.

Yakni dari dibunuh secara perlahan dengan dibuat diare hingga direbus di air mendidih.

Berikut 7 jenis hukuman kejam untuk mengeksekusi mati orang dengan cara mengerikan pada zaman sejarah, seperti yang dilansir dari Britannica:

Baca Juga: Bukan Mustahil Ternyata Indonesia Diperkirakan Bakal Memiliki Senjata Nuklir Sendiri, Jika Negara Ini Juga Memilikinya

1. Skafisme

Skafisme adalah salah satu metode hukuman yang disebut paling buruk dan paling menyakitkan, digunakan oleh orang Persia zaman dulu.

Terdakwa yang dihukuman dengan cara ini akan diikat di perahu atau batang pohon yang dilubangi, untuk kemudian dicekoki susu dan madu yang menyebabkan diare yang parah.

Susu dan madu yang cukup banyak juga dioleskan di perahu yang dilarungkan ke perairan yang tenang di bawah sinar matahari.

Baca Juga: Kim Jong Un Larang Potongan Jins Ketat, Anting-anting, dan Stoking Jaring Ikan, atau Akan Berurusan dengan Polisi Mode!

Dengan begitu, akan menarik banyak serangga karena aroma yang bercampur antara manis dan bau busuk dari kotoran manusia.

Orang itu akan mati perlahan karena dehidrasi dan luka gigitan atau sengatan para serangga.

2. Poena cullei

Hukuman ini dipakai oleh orang zaman Roma kuno dalam kasus untuk membunuh orang tua atau anggota keluarga dekat (parricide).

Baca Juga: Sembuhkan Beberapa Sakit, Inilah Manfaat Terbesar Pijat Refleksi

Seseorang akan dimasukan ke dalam karung kulit dengan sejumlah binatang, seperti anjing, monyet, ular, dan ayam jantan.

Kemudian, kantong itu dilempar ke air.

Jika, seseorang itu tidak mati dengan dibunuh para hewan, ia akan mati tenggelam.

3. Penyiksaan putih

Baca Juga: Maruknya Donald Trump, Dana Donasi untuk Kampanyenya di Pemilu 2020 Malah Disalurkan ke Bisnis Pribadinya, Seperti Ini Skemanya

Hukuman ini akan memberikan penyiksaan secara psikologi.

Penyiksaan putih ini adalah jenis perusak sensorik di mana sel tahanan, pakaian, dan bahkan makanan seluruhnya berwarna putih.

Penjaganya juga menggunakan pakaian seraba putih. Lampu menyala 24 jam sehari dan tidak ada kata-kata yang terucap.

Tidak ada warna lain yang terlihat.

Baca Juga: Membawa Yuri Gagarin Jadi Orang Pertama yang Berhasil Meluncur ke Ruang Angkasa, Inilah Fakta-fakta Mengejutkan Misi Luar Angkasa Berawak Pertama Vostok I

Hukuman ini terjadi dalam kasus Amir Fakhravar, yang ditangkap di negara asalnya Iran dan menjadi sasaran penyiksaan putih selama sekitar 8 bulan pada 2004.

Kerusakan psikologi ini tidal lebih parah menyiksanya.

Fakhravar ketika dibebaskan bukan lagi orang normal.

Ia tidak bisa lagi mengingat bahkan wajah orang tuanya.

Baca Juga: Malaysia Kena Getahnya, Jadi Dua Produsen Sawit Terbesar di Dunia, Pembeli Malah Blokir Produk Minyak Sawit dari Perusahaan Ini Setelah Tuduhan Kerja Paksa Mencuat

4. Strappado

Hukuman ini menyiksa seseorang dengan cara menggantungnya di pergelangan tangan di belakang kepala.

Sudut canggung cukup banyak dijamin menyebabkan dislokasi bahu yang menyakitkan, tetapi jika tidak, beban dapat ditambahkan.

Hukuman ini dikenal berasal dari abad pertengahan hingga abad ke-21.

Baca Juga: Biasanya Jalankan Misi Sabotase Hingga Pembunuhan, Siapa Sangka Mata-Mata Israel Mossad Juga Berperan Melawan Covid-19 dengan Cara Ini

5. Penarikan dan dipotong

Hukuman drawing and quarteting ini adalah salah satu metode hukuman yang paling kejam dan tidak biasa, yang paling terkenal.

Terdakwa ditarik, diikat ke kuda, dan diseret ketiang gantungan.

Ada juga yang mengikatnya menjadi 4 bagian, kemudian dikaitkan ke kuda yang akan diminta berlari dengana arah berlawanan, yang akan membuat tubuhnya terbelah menjadi 4 bagian.

Hukuman ini pertama kali dilakukan di Inggris pada abad ke-13, untuk mereka yang bersalah karena pengkhianatan.

Pada 1867, metode hukuman ini dihapuskan.

Baca Juga: Sementara Beijing Fokus Tingkatkan Kesiapan Militer, Latihan Perang Taiwan Meningkatkan Risiko Konflik AS-China

6. Penyiksaan tikus

Hukuman ini menggunakan tikus yang lapar atau sakit untuk membunuh manusia hidup-hidup.

Tikus yang lapar atau sakit ditempatkan ke dalam kandang yang dibuat marah atau gelisah.

Kemudian, kandangnya terdapat lubang di bawah di letakkan ke tubuh manusia yang akan dihukum, seperti di atas perut.

Tikus yang marah atau gelisah akan melakukannya secara tidak sengaja.

Tikus dalam kandang akan diletakkan di atas badan manusia yang dihukum.

Baca Juga: Hanya Karena Film Porno di Pangkalan Kapal Selam Rahasia Ini, Seorang Perwira AL Inggris Sampai Diselidiki Oleh Atasannya, Disebut Bahayakan Keamanan Nasional

7. Merebus

Seperti namanya, metode hukuman ini dilakukan dengan merebus tubuh manusia hidup-hidup.

Hukuman ini umum dilakukan pada masa dahulu dari Asia Timur ke Inggris.

Pengalaman yang lebih mengerikan lagi, pelaku bisa dimasukkan ke dalam cairan dingin lalu dipanaskan hingga mendidih.

Catatan dari masa pemerintahan Henry VIII mengungkap bahwa beberapa orang direbus hingga dua jam sebelum akhirnya meninggal.

Baca Juga: Perencanaan Pembagian Provinsi di Papua Disebut Pakar Akan Jadi Buah Simalakama: Hanya Akan Merusak dan Rugikan Indonesia Sendiri, Ini Sebabnya

(*)