Find Us On Social Media :

Inilah Semipalatinsk, Digunakan 450 Kali Uji Coba Nuklir Uni Soviet, Tempat Ini Menyebabkan Penderitaan Masyarakat Meski Telah 30 Tahun Berlalu

By Afif Khoirul M, Selasa, 9 Februari 2021 | 06:45 WIB

Ilustrasi Ledakan Nuklir

Intisari-online.com - Hampir semua negara-negara kuat dunia, yang memegang senjata nuklir memiliki tempat uji coba yang berakhir mengenaskan.

Seperti misalnya situs uji coba nuklir Semipalatinsk, yang dulunya digunakan Uni Soviet melakukan 456 uji coba nuklir di kawasan itu.

Mengubahnya menjadi zona mati, selama lebih dari 30 tahun lalu.

Menghasilkan awan jamur, membuat ribuan penduduk, mengalami banyak masalah kesehatan karena radiasi nuklirnya.

Baca Juga: Lakukan Dosa Ini Saat Jadi Presiden, Donald Trump Sukses Bikin Iran Benci Setengah Mati pada Amerika hingga Putuskan Hal Ini, Tak Ada Jalan Keluar Bagi Joe Biden

Saat ini situs tersebut berganti nama menjadi Kota Semey, Kazakhstan.

Menurut catatan, tempat itu telah digunakan sebanyak 450 kali uji coba nuklir oleh Uni Soviet tahun 1949-1989.

Tiga puluh tahun setelah tempat itu tak digunakan sebagai tempat uji coba nuklir kini tempat itu masih menciptakan penderitaan bagi masyarakat sekitarnya.

Orang-orang Semey, mulai mengalami masalah kesehatan serius, akibat paparan radiasi, seperti kanker, dan cacat lahir.

Baca Juga: 'Joe Biden Tidak Akan Berani', Bukan Amerika Justru Israel yang Bersiap Hancurkan Negara Islam Itu dengan Bom Nuklir, Terkuak Adanya Penemuan Bukti Ini

Gambar mengejutkan yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa beberapa anak di Semey dilahirkan dengan kepala besar yang tidak normal dan anggota tubuh yang cacat.

Beberapa orang dewasa mengalami atrofi lengan dan tungkai dan tidak ada.

Pada 2007, Semipalatinsk berganti nama menjadi Semey.

Banyak orang mengira lingkungan di sini tidak lagi tercemar, padahal kenyataannya tidak demikian.

Tingkat pencemaran radioaktif di Semey masih jauh lebih tinggi dari ambang batas yang diizinkan untuk keselamatan manusia.

Tingkat kanker, penyakit kardiovaskular, dan kematian orang Semey termasuk yang tertinggi di dunia.

Penggunaan Semey sebagai situs uji coba nuklir dirahasiakan oleh Uni Soviet hingga tahun 1989.

Baca Juga: Bukannya Ogah, Dua desa di Jepang Ini Malah Rebutan Jadi Tempat Pembuangan 'Limbah Nuklir' yang Sangat Berbahaya Bagi Manusia, Apa Alasannya?

Pada tahun 1949, suatu pagi setelah bangun tidur, banyak warga Semey melihat awan jamur tersembunyi di atas cakrawala.

Sekitar 100 ledakan nuklir telah terjadi di udara, kebanyakan di bawah tanah.

"Semua orang di Semey terkena radiasi tapi mereka tidak menyadarinya saat itu," kata Magdalena dokter di Semey.

"Di tempat yang lebih terpencil, orang makan daging radioaktif, sayuran," ungkapnya.

Pada tanggal 16 Juli 1945, dengan ledakan bom atom "Trinity", AS menciptakan apa yang disebut "fajar era atom".

Tak mau kalah, Uni Soviet memasuki perlombaan senjata nuklir dengan Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.

Membuat Uni Soviet melakukan percobaan nuklir dan membuat Semey menjadi salah satu korbannya.

Baca Juga: Ketakutan Setengah Mati, Israel Bersumpah Akan Serang Iran Meski Tanpa Bantuan AS, Ternyata Ini yang Ditakutkan Israel Jika Tidak Segera Hancurkan Iran

Semua tanah, air dan udara di Semey sangat radioaktif. Menurut para ilmuwan, tingkat radiasi di daerah ini 10 kali lebih tinggi dari biasanya.

Dalam sejumlah ledakan nuklir terestrial, "danau mati" terbentuk dan tidak memiliki organisme hidup hingga hari ini.

Satu dari setiap 20 bayi yang lahir di Semey memiliki cacat lahir, menurut Daily Star. Sebagian besar penduduk di wilayah tersebut hidup tidak lebih dari 60 tahun.

Air di Danau Chagan, danau yang terbentuk setelah ledakan nuklir, masih mengandung bahan radioaktif 10 kali lebih tinggi dari tingkat yang diizinkan.

Danau ini tidak memiliki ikan. Hewan dan burung liar tidak berani datang ke Danau Chagan.

Pengunjung yang ingin melihat "danau mati" harus mengenakan pakaian pelindung radiasi.