Find Us On Social Media :

Meski China Diprediksi Kuat Jadi Negara Adidaya dan Saingan Amerika, Joe Biden Justru Tertarik untuk Membuka Hubungan dengan China, Ini Alasannya

By Mentari DP, Senin, 8 Februari 2021 | 15:20 WIB

Xi Jinping dan Joe Biden.

Intisari-Online.com - Sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), banyak mata yang tertuju pada sikap Joe Biden.

Khususnya terkait keputusan-keputusan penting yang nantinya mungkin akan berkaitan dengan masa depan dunia.

Salah satunya terkait konflik dengan China.

Seperti yang kita tahu, China dan AS berkonflik sejak era pemerintahan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Akhirnya Dikeluarkan Juga, Inilah Jet Tempur Mematikan Terbaru Milik Angkatan Udara Amerika yang Siap Gempur Lawan Sekuat Apapun, Intip Betapa Sangarnya Senjata Ini

Banyak kebijakan Trump yang membuat pemerintah China marah dan tidak terima.

Sehingga kedua negara terlibat konflik, tak hanya militer, tapi juga ekonomi.

Nah, bagaimana kini? Apakah Biden akan berdamai dengan China?

Dilansir dari 24h.com.vn pada Senin (8/2/2021), Presiden AS Joe Biden telah membuka kemungkinan untuk memulai kembali hubungan AS-China.

Ini setelah konflik yang dibuat oleh pendahulunya Donald Trump.

Baca Juga: Lakukan Dosa Ini Saat Jadi Presiden, Donald Trump Sukses Bikin Iran Benci Setengah Mati pada Amerika hingga Putuskan Hal Ini, Tak Ada Jalan Keluar Bagi Joe Biden

Biden mengatakan bahwa kedua negara dapat menghindari konflik.

Dalam sebuah wawancara di CBS, Biden juga memberikan komentar tentang Presiden China Xi Jinping untuk pertama kalinya sejak dia resmi menjadi Pemimpin Gedung Putih.

Biden berkata bahwa Presiden Xi tidak memiliki semangat demokrasi dari dalam dirinya sendiri.

Presiden AS mengatakan ini bukan kritik.

Tetapi harus disebutkan ketika AS akan lebih agresif dengan China dalam masalah Hong Kong, Tibet dan Uighur.

Biden mengatakan bahwa konsolidasi kekuatan Xi pada 2018, ketika Majelis Nasional China menghapus batasan masa jabatan untuk kepresidenan, adalah "tidak demokratis".

Tetapi Biden mengatakan bahwa AS dan China memiliki banyak peluang untuk bekerja sama, meskipun kedua negara tersebut adalah pesaing dalam ambisi kekuatan global.

"Dia sangat pintar," kata Biden tentang Presiden China Xi Jinping.

“Dia sangat tangguh. Dia tidak memiliki - saya tidak bermaksud menyalahkan - hanya fakta bahwa dia tidak memiliki semangat demokrasi dari dalam diri manusia."

"Tapi masalahnya, saya katakan dulu padanya, kita tidak perlu berkonflik."

“Tapi akan ada persaingan yang ketat."

Baca Juga: Tak Peduli Presidennya Donald Trump atau Joe Biden, China Dipastikan Akan Tetap Berperang dengan Amerika, Ahli Ini Bocorkan Alasan Kuat Xi Jinping Gempur Habis-habisan

"Saya tidak akan bertindak seperti yang dilakukan Tuan Trump. Kami akan fokus pada hukum internasional," kata Biden.

Biden juga menjelaskan alasan mengapa dia tidak melakukan panggilan telepon dengan Xi.

Kedua pemimpin AS-China tersebut telah bertemu berkali-kali ketika  Biden adalah Wakil Presiden Amerika Serikat di bawah pemerintahan Barack Obama.

"Saya belum memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Xi," kata Tuan Biden."

“Belum ada alasan untuk memanggilnya."

"Saya akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan Xi daripada pemimpin lainnya di dunia karena saya memiliki 24 jam bersamanya ketika saya menjadi Wakil Presiden," kata Biden.

"Bepergian dengan dia sejauh 27.000 km, saya sangat mengenal Tuan Xi."

Komentar Biden menunjukkan bahwa hubungan AS-China akan lebih dapat diprediksi dan konstruktif, setelah bertahun-tahun meningkatnya ketegangan di bawah Trump.

Baca Juga: Tak Peduli Presidennya Donald Trump atau Joe Biden, China Dipastikan Akan Tetap Berperang dengan Amerika, Ahli Ini Bocorkan Alasan Kuat Xi Jinping Gempur Habis-habisan