Lakukan Dosa Ini Saat Jadi Presiden, Donald Trump Sukses Bikin Iran Benci Setengah Mati pada Amerika hingga Putuskan Hal Ini, Tak Ada Jalan Keluar Bagi Joe Biden

Mentari DP

Editor

Konflik Iran dan Amerika Serikat (AS).
Konflik Iran dan Amerika Serikat (AS).

Intisari-Online.com - Tarik ulur konflik Iran dan Amerika Serikat (AS) makin panjang.

Kemarahan Iran terhadap AS tidak hanya soal kematian Jenderal Qasem Soleimani.

Tetapi karena mantanPresiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir pada 2018.

Menurut Iran, itu adalah tindakan yang sangat tidak tepat dan salah.

Baca Juga: Tak Peduli Presidennya Donald Trump atau Joe Biden, China Dipastikan Akan Tetap Berperang dengan Amerika, Ahli Ini Bocorkan AlasanKuat Xi Jinping Gempur Habis-habisan

Sehingga, jangan salahkan pihak Iran jika bertindak seenaknya.

BahkanPemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada hari Minggu (7/2/2021) sudah membuat keputusan final dantidak dapat diubah.

Di mana Khamenei mengatakannegaranya akan kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015 jika Washington mencabut sanksi terhadap Republik Islam.

Pernyataan Khamenei disiarkan oleh TV pemerintah Iran.

Baca Juga: Salah Kaprah Jika Sebut Joe Biden Lebih Baik daripada Trump untuk Turki, Amerika Tetap Tidak Mau Jual Jet Tempur Ini ke Erdogan Karena Alasan Ini, 'Mereka Musuh Amerika'

MelansirReuters,kesepakatan antara Iran dan enam negara besar dalam membatasi aktivitas pengayaan uranium Iran untuk mempersulit Teheran mengembangkan senjata nuklir merupakan imbalan atas pelonggaran sanksi AS dan lainnya.

Tetapi mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan itu pada 2018.

Trump mengecamnya sebagai kesepakatan yang menguntungkan Iran, dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.

"Iran telah memenuhi semua kewajibannya berdasarkan kesepakatan, bukan Amerika Serikat dan tiga negara Eropa."

"Jika mereka ingin Iran kembali pada komitmennya, Amerika Serikat harus dalam praktiknya mencabut semua sanksi," kata Khamenei seperti dikutip TV pemerintah dalam pertemuan dengan komandan Angkatan Udara.

Dia menambahkan, "Kemudian, setelah memverifikasi apakah semua sanksi telah dicabut dengan benar, kami akan mematuhi secara penuh."

"Ini adalah keputusan yang tidak dapat diubah dan final dan semua pejabat Iran memiliki konsensus mengenai hal itu."

Menanggapi langkah yang diambil Trump, Teheran telah melanggar batas kunci kesepakatan satu demi satu.

Misalnya seperti membangun persediaan uranium yang diperkaya rendah, memurnikan uranium ke tingkat kemurnian yang lebih tinggi dan menggunakan sentrifugal canggih untuk pengayaan.

Baca Juga: Modal Otot, Pria Ini Keliling Dunia Naik Sepeda di Tengah Pandemi Covid-19, Tidak Pakai Tes Swab Covid-19 dan Dijamin Bisa Bepergian Kemanapun Dia Mau

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa jika Teheran kembali ke kepatuhan ketat dengan pakta tersebut, Washington akan mengikuti dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk perjanjian yang lebih luas yang mungkin membatasi pengembangan rudal Iran dan kegiatan regional.

Reuters memberitakan, Iran telah berulang kali mengatakan dapat dengan cepat membalikkan pelanggaran itu jika sanksi AS dihapus.

Tetapi telah mengesampingkan pembicaraan apa pun mengenai program rudal balistik negara dan pengaruh Teheran di Timur Tengah.

Di mana Iran dan Arab Saudi telah terlibat dalam perang proksi selama beberapa dekade.

Semakin rumit bukan masalah nuklir Iran tersebut. Kira-kira apa yang akan dilakukan AS dan Joe Biden?

(kontan.co.id)

Baca Juga: Bersabarlah, Walau Telah Dilakukan Vaksinisasi Covid-19 Massal, Butuh 7 Bulan Lagi Dunia Bisa Normal Lagi,Tapi Nasib Indonesia Lebih Suram Karena Fakta Ini

Artikel Terkait