Penulis
Intisari-Online.com - Berdasarkan Global Fire Power tahun 2021, Amerika Serikat (AS) menempati urutan pertama sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.
Dan itu sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Militer AS unggul hampir di semua aspek militer. Mulai dari anggaran dana militer, jumlah pasukan aktif, hingga teknologi senjata militer.
Lalu jangan lupakan senjata-senjata militer AS yang begitu mematikan.
Hanya saja, sepertinya AS belum puas dengan ribuan senjata-senjata militer itu.
Dilaporkan,Angkatan Udara AS akan segera menerima dua unit jet tempurF-15EXdari Boeing.
Jet tempur tersebut baru saja sukses melakukan penerbangan perdana awal pekan ini.
Jet tempurF-15EX pada hari Selasa (2/2/2021) sukses melakukan penerbangan perdana Bandara Internasional Lambert di St Louis, Missouri.
Angkatan Udara AS akan menerima dua dari delapanunit jet yang dipesanpada kuartal satu tahun ini.
Dilansir dari laman resmiBoeing, jet tempur F-15EX lepas landas dan mendarat dari Bandara Internasional St. Louis Lambert, menyelesaikan uji terbang selama 90 menit sebelum kembali ke bandara.
"Penerbangan sukses hari ini (Selasa) membuktikan keamanan dan kesiapan jet untuk bergabung dengan armada tempur negara kita," kata Prat Kumar, Wakil Presiden Boeing dan Manajer Program F-15.
Kumar menjelaskan,jet tempur F-15 versi baru ini mampu menggabungkan sistem manajemen pertempuran canggih, sensor, dan senjata berkat desain badan pesawat digital serta arsitektur sistem misi terbuka yang digunakannya.
Boeing meyakinkan, kemampuan digital jet tempur tersebut bisa menjadi tulang punggung serta kemampuan kunci Angkatan Udara AS di masa depan.
Varian baru F-15 ini juga memiliki kontrol penerbanganfly-by-wire, kokpit digital baru, radar AESA modern, dan ADCP-II, komputer misi tercepat di dunia.
F-15EXyang disebut sebagai versi paling canggih hingga saat ini juga dilengkapi sistem peperangan elektronikEagle Passive/Active Warningand Survivability System.
Kemampuan tersebut berguna untuk meningkatkan efektivitas misi dan kemampuan bertahan bagi operator.
Dua unit pertama yang akan diserahkan kuartal pertama tahun ini merupakan langkah awal dari kontrak pembelian delapan jet yang disetujui pada Juli 2020 lalu.
Boeing mengungkapkan, ke depan Angkatan Udara AS akan membutuhkan sebanyak 144 jet tempur baru lagi.
(kontan.co.id)