Find Us On Social Media :

Beginilah Pendudukan Jepang dan Perlakukan Tawanan Perang di Kamp Konsentrasi, dari Penyiksaan Hingga Gizi Buruk dan Kerja Paksa untuk Proyek Militer Jepang

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 6 Februari 2021 | 13:10 WIB

Invasi Jepang ke Manchuria yang penuh dengan siksaan.

Intisari-Online.com – Jepang mulai memilih tawanan dan setiap hari satu orang dibawa keluar, dibunuh, dan ‘dimakan’ oleh tentara.

Selama Perang Dunia II, Jepang menginvasi dan menduduki hampir sebagian besar wilayah di Asia Tenggara dan Pasifik.

Di beberapa negara, para penjajah ini mendirikan pemerintahan boneka.

Di Tiongkok, Jepang menginvasi pada tahun 1937 tetapi tidak pernah sepenuhnya ditaklukkan.

Baca Juga: Bak Kacang Lupa Kulitnya, Selalu Merasa Timor Leste Punya Utang Budi, Australia Lupa Bahwa Rakyat Timor Pernah Selamatkan Negeri Kanguru dari Agresi Jepang saat PD 2

Jepang merekrut Wang Ching Wei, seorang pembelot dari pasukan Chiang Kai-Shek, untuk memimpin Pemerintahan Nanking.

Namun, Wang tidak memiliki kekuatan yang sesungguhnya.

Pada dasarnya mereka adalah alat Jepang untuk memaksakan kontrol sosial dan mengekang kekuatan panglima perang lokal.

Di Burma, yang diduduki sejak tahun 1942, Jepang memanfaatkan sentimen anti-imperialis di antara penduduk lokal, untuk memberikan kemerdekaan pada tahun 1943 dan mendirikan pemerintahan boneka di bawah pemerintahan Ba Maw.

Baca Juga: Modal Nekat, Pilot ‘Nganggur’ Ini Sukses Jadi Penerbang Pesawat Tempur Pertama di Indonesia