Intisari-Online.com - Agustus 2020 lalu, ledakan hebat di Beirut menewaskan 200 orang dan menghancurkan sebagian besar ibu kota Lebanon itu.
Ledakan tersebut dipicu oleh 2.750 ton amonium nitrat yang telah disimpan secara tidak benar di gudang di pelabuhan Beirut selama enam tahun.
Enam bulan sudah ledakan besar yang meluluhlantakkan Beirut itu berlalu, lantas bagaimana kondisi Beirut saat ini?
Rupanya, enam bulan setelah ledakan bekas kerusakan tetap ada di mana-mana.
Baca Juga: Lagi-lagi Ledakan di Beirut, Tangki Bahan Bakar Meledak, 4 Orang Tewas, 30 Orang Luka-luka
Keadaan buruk ekonomi Lebanon telah melumpuhkan upaya pembangunan kembali kota itu.
Melansir Al Jazeera, Rabu (3/2/2021), para korban dan penyintas mengatakan bahwa pemerintah tetap tidak menawarkan bantuan rekonstruksi dan gagal menentukan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
"Cara pemerintah memperlakukan ini menghina," kata Mireille Khoury. Putranya yang berusia 15 tahun, Elias, tewas dalam ledakan 4 Agustus itu.
Khoury termasuk di antara banyak orang di ibu kota Lebanon yang menyerukan penyelidikan internasional independen.