Find Us On Social Media :

Akhir Pahit Sang Proklamator, Di Akhir Kepemimpinannya Pelayan Tak Sediakan Sarapan Untuknya, Hanya Meminta Nasi Kecap Saja Ditolak

By Afif Khoirul M, Rabu, 3 Februari 2021 | 17:22 WIB

Soekarno menangis di pusara Ahmad Yani

Intisari-online.com - Sebagai seorang proklamator Bung Karno memiliki akhir kisah kepemimpinan yang cukup memilukan.

Salah satunya adalah saat terakhir Bung Karno sarapan di Istana Merdeka.

Kisah tersebut dicuplik dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014 dan ditulis oleh Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, M.F. Mukti.

Saat itu si Bung tak diberi pelayanan laiknya seorang pemimpin negara.

Baca Juga: Ahli Waris Meminta Rp 4 Miliar, Setelah 7 Tahun Dibujuk AKhirnya Rumah Kelahiran Bung Karno Dibeli Pemkot Surabaya Senilai Rp 1,2 Miliar

Pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.

Langsung dijawab oleh pelayan, “Tidak ada roti.”

Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang."

Dijawab, “Itu pun tidak ada.” Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”

Baca Juga: Jadi Tahanan Politik di Ujung Kekuasaannya, Begini Nasib Bung Karno yang Jarang Diketahui: 'Makanannya Diudek-udek Pakai Bayonet'