Find Us On Social Media :

Ditemukan Buku Catatan Orang Mati dan Sekarat, Orang-orang yang Cukup Beruntung Bertahan Hidup dari Tawanan Tentara Kekaisaran Jepang

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 2 Februari 2021 | 12:35 WIB

Buku catatan yang ditulis oleh Charles Don Page

Ditulis dengan rapi menggunakan pensil, tercatat pendukung dari kelompok pengeboman, yaitu tukang kayu, staf dapur, markas skuadron, dan pembantu toko.

Di sebelah 120 nama tersebut muncul tinta  tebal ‘D’ di dekat tepi halaman.

Kadang-kadang, ditulis dengan pensil tips kata ‘hilang’ atau muncul tanggal tergores.

Jika ada cukup ruang antara nama dan tepi halaman, tertulis, ‘Mati’ adalah singkatan dari D (die).

Sebelum orang-orang ini memulai pengembaraan mereka pada apa yang dikenal sebagai Bataan Death March, mereka telah mengalami transformasi yang tidak terduga.

Sejak hari pertama di Kepulauan Filipina, mereka bagaikan burung yang tidak bisa terbang.

Grup Pemboman ke-27 mulai berdatangan pada November 1941, sebagai bagian dari tanggapan atas agresi Jepang yang baru di Pasifik.

Unit tersebut telah beralih di Amerika Serikat dari pembom ringan multi-mesin ke A-24 Banshee, pembom selam (lebih dikenal dengan sebutan Angkatan Laut AS, SBD Dauntless), menjadi pasukan pengebom selam USAAF pertama di Pasifik.

Mereka melakukan perjalanan dengan kapal yang berbeda, turun kapal hampir dua minggu sebelum kedatangan peralatan mereka yang diantisipasi.

Baca Juga: ‘Kok Bisa-bisanya Amerika Tidak Tahu Akan Serangan Pearl Harbor? Sifat dari Amerika yang Remehkan Musuh Inilah Penyebab Kegagalan Mereka