Kekuasaan sekarang dipahami berada di tangan panglima tertinggi Min Aung Hlaing, dan tentara berada di jalanan.
Kudeta tersebut terjadi setelah beberapa hari ketegangan antara mantan pemerintah Myanmar dan militer.
Aung San Suu Kyi adalah putri Jenderal Aung San, yang dipandang sebagai tokoh kemerdekaan Myanmar.
Dia dibunuh tidak lama sebelum Myanmar memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.
Suu Kyi pernah menantang para jenderal militer Myanmar sebelumnya.
Namun, dia juga menghadapi kritik atas penganiayaan yang meluas di negara itu terhadap komunitas Muslim Rohingya.
Dia secara teknis bukan presiden negara itu, tetapi dia secara luas dipandang sebagai pemimpin 'de facto' negara itu, menurut BBC.
Amerika Serikat (AS) telah mengecam langkah tersebut, memperingatkan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah ini tidak dibatalkan.
Hal itu menurut juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.