Find Us On Social Media :

Kala TKW Indonesia dan Vietnam 'Diminta' Kim Jong-Un Membunuh Saudaranya Sendiri, Rincian Pembunuhan Elit Korea Utara Kim Jong-Nam Terkuak Lewat Film Dokumenter Ini

By Maymunah Nasution, Minggu, 31 Januari 2021 | 08:27 WIB

Kim Jong Nam, adik tiri Kim Jong-Un tewas dengan racun saraf VX di tangan Siti Aisyah, seorang wanita asal Indonesia

Intisari-online.com - Perebutan kekuasaan masih juga dilakukan di era modern ini.

Tidak hanya di era kerajaan, tapi di kehidupan modern dengan bentuk negara dan pemerintahan yang sudah berbeda ternyata masih saja ada perebutan kekuasaan.

Seperti yang ternyata terjadi di Korea Utara ini.

Kejadian ini terjadi di tahun 2017 lalu, hanya beberapa hari sebelum Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS.

Baca Juga: Pantas Saja Kim Jong-Un Bisa Hidup Mewah Meski Tinggal di Negara Miskin, Ternyata Korea Utara Menggunakan Cara Ilegal Ini Untuk Mencari Uang

Kim Jong-Un, putra 'mahkota' dari pemimpin Korea Utara sebelumnya, Kim Jong-il diketahui memiliki saudari bernama Kim Yo-Jong.

Namun ternyata bukan hanya mereka berdua anak dari Kim Jong-il.

Kim Jong-il diketahui memiliki anak haram yang lebih tua daripada Kim Jong-Un.

Anak itu bernama Kim Jong-Nam, saudara 'separuh' dari diktator Kim Jong-Un.

Baca Juga: Kisah Tragis Kim Jong Nam, Adik Kim Jong-Un yang Dituduh Agen CIA Lalu Tewas Setelah Wajahnya 'Dibekap' Racun Saraf Mematikan oleh Wanita Asal Indonesia

Kim Jong-Nam kini sudah tidak ada lagi, karena di tahun 2017 lalu ia diserang dan dibunuh dengan racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.

Kejadian mengerikan ini dibuat dokumenter oleh sutradara AS, Ryan White.

Berjudul 'Assassins', dokumenter ini menginvestigasi banyak aspek yang berkaitan dengan pembunuhan Kim Jong-Nam.

Kim Jong-Nam lebih tua daripada Kim Jong-Un.

Baca Juga: Adik Perempuan Kim Jong-Un Sebut Militer Korea Selatan Orang Bodoh, Ternyata Militer Korea Utara Sebenarnya Sangat Bobrok, Bahkan Salah Satu Terlemah di Dunia

Ia adalah putra pertama Kim Jong-Il dan sudah dianggap akan menjadi penerus tahta pemimpin Korea Utara.

Seperti dilaporkan DNA India, dokumenter Ryan White berfokus pada sidang dua wanita yang dituduh melakukan pembunuhan itu.

Tidak hanya itu, juga mengenai kejadian misterius menyelimuti pembunuhan tersebut.

Nam dibunuh setelah diserang dengan racun VX.

Baca Juga: Termasuk Saudara Tiri Kim Jong-Un, Ini Daftar Pesohor yang Terjerat Kasus Racun Risin, Ada yang Dikirimi Biji Buah yang Jadi Sumber Racunnya Ini

Film itu tunjukkan bukti video wanita menutup mata Nam yang kemudian meninggal dunia.

Dua wanita tersebut adalah Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong asal Vietnam.

Mereka kemudian dituduh meracuni Nam dengan menaruh senjata kimia terlarang VX di wajahnya.

Saat keduanya diadili, pengacara mereka tetap berargumen jika mereka hanyalah bidak catur dalam pembunuhan itu.

Baca Juga: Pria Tambun Ini Dihabisi oleh Selembar Kain yang Dilumuri Racun Saraf Mematikan, Bukti Kebengisan Sang Diktator Korea Utara, Nama Wanita Asal Indonesia Ikut Terseret

Selanjutnya, pemerintah Korea Utara dicurigai sebagai pelaku utama.

Siti Aisyah bekerja sebagai ahli pijat saat di Kuala Lumpur, sementara Doan Thi Huong menggambarkan dirinya sebagai wanita penghibur.

"Kami masih yakin jika ia hanyalah kambing hitam," ujar pengacara Aisyah, Gooi Soon Seng di tahun 2019 lalu.

Sidang Aisyah ditunda pada Desember 2018 karena pengacaranya berargumen dengan jaksa penuntut mengenai akses pernyataan yang dibuat oleh tujuh saksi.

Baca Juga: Kisah Parti Liyani, TKW Terdakwa Mencuri Dari Bos Bandara Changi Singapura, Hampir Dipenjara 2 Tahun Tapi Dibebaskan Tidak Bersalah Setelah Hakim Temukan Hal Janggal Ini

Jaksa mengatakan kepada pengadilan jika mereka telah diinstruksikan untuk menarik tuduhan terhadap Aisyah.

Meskipun ia dibebaskan dari pengadilan dan sudah dikembalikan ke Indonesia, pengadilan menolak permintaan pengacaranya agar ia dibebaskan sepenuhnya.

Disebutkan jika persidangan telah menetapkan kasus prima facie dan ia dapat dipanggil kembali jika ada bukti baru muncul.

Pembelaan dari kedua wanita tersebut adalah mereka diminta lakukan acara prank dalam reality show dan tidak tahu menahu mengenai plot membunuh Nam.

Baca Juga: Siti Aisyah Terdakwa Pembunuh Kim Jong Nam Menangis Saat Mendengar Putusan Hakim

Aisyah kemudian dibebaskan dari penjara pada Maret 2019 dan Huong dibebaskan sehari setelahnya setelah meminta dakwaan lebih ringan.

Film itu juga membahas ancaman yang dihadapi Kim Jong-Un dari saudaranya terkait kekuasaan.

Dalam wawancaranya dengan Rolling Stones, White mengatakan cerita pembunuhan itu digusur saat kemenangan Trump sebagai presiden mengisi tajuk berita di manapun.

"Trump baru mulai bekerja saat Kim Jong-Nam dibunuh tahun 2017," ujar White.

Baca Juga: Terkenal Banyak Skandal, Tiba-tiba Raja Thailand Vajiralongkorn dan Selirnya Kedapatan Menyapu Halaman Penjara Bangkok, Ada Apa?

"Sehingga pembunuhan ini merupakan cerita yang menghebohkan untuk beberapa hari, tapi hal itu hilang karena Trump kemudian di mana-mana.

"Hampir semua yang kuajak bicara ingat tajuk berita itu tapi hanya sedikit yang tahu apa yang terjadi," tambahnya.

White sendiri tidak sempat bertemu dua wanita tertuduh itu pasalnya keduanya masih di penjara saat ia membuat dokumenter tersebut.

"Aku melihat mereka setiap hari berjalan ke sidang mereka, diborgol dan dikelilingi oleh senjata api, tapi ini pertama kalinya aku membuat film mengenai orang yang pernah kutemui," ujarnya.

Baca Juga: Sidang Pembunuhan Kim Jong-nam: Siti Aisyah Berpeluang Divonis Bebas

Risiko yang ia hadapi dalam membuat film itu disebutkannya tinggi dan sampai menimbulkan ancaman kematian.

Total ia menghabiskan waktu 2,5 tahun menginvestigasi kasus untuk 'Assassins'.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini