Find Us On Social Media :

'Merdeka Berarti Perang'! Bak Kebakaran Jenggot Karena Yakin Taiwan Akan Deklarasikan Kemerdekaan, China pun Bersiap-siap Perang!

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 29 Januari 2021 | 08:15 WIB

Ilustrasi militer China

Intisari-Online.com – Ketegangan antara China dan Taiwan berlangsung terus-menerus tanpa henti.

Negara kecil seperti Taiwan ini bahkan mengaku siap dengan kondisi terburuk seandainya perang terjadi.

Meskipun Beijing mempersiapkan strategi yang dianggap efektif untuk menaklukkan Taiwan tanpa peperangan, tetap saja mereka mengirimkan jet tempurnya berseliweran di atas Taiwan.

China semakin mempertegas bahasanya terhadap Taiwan pada Kamis (28/1/2021), dengan memperingatkan bahwa "kemerdekaan berarti perang".

Baca Juga: Amerika Ketar-Ketir, China Punya Rudal yang Bisa Mencapai Benua Amerika dalam Sekali Tembak, Ilmuwan AS Berikan Reaksi Begini

Selain itu, China juga bilang, angkatan bersenjatanya bertindak sebagai tanggapan atas provokasi dan campur tangan asing.

Reuters memberitakan, Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, melaporkan beberapa jet tempur dan pesawat pembom China memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya akhir pekan lalu.

Kondisi itu mendorong Washington untuk mendesak Beijing untuk berhenti menekan Taiwan.

China meyakini, pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis sedang menggerakkan pulau itu menuju deklarasi kemerdekaan formal, meskipun Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah berulang kali mengatakan negaranya sudah menjadi negara merdeka dengan nama resmi Republik China.

Baca Juga: Waktu China Tidak Banyak Tersisa, Xi Jinping Mungkin Akan Bereskan Sendiri Masalah Hong Kong dan Taiwan Tanpa Menunggu Aksi Joe Biden, 'Dari Awal Bukan Urusan Mereka'

Saat ditanya pada jumpa pers bulanan tentang aktivitas terbaru angkatan udara, juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China.

“Kegiatan militer yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China di Selat Taiwan merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional,” ujarnya seperti yang dilansir Reuters.

"Mereka adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan 'kemerdekaan Taiwan'," tambahnya.

Wu mengatakan "segelintir" orang di Taiwan tengah mencari kemerdekaan pulau itu.

 “Kami memperingatkan elemen 'kemerdekaan Taiwan': mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri, dan 'kemerdekaan Taiwan' berarti perang,” tambahnya.

Meskipun China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, tidak biasa bagi Beijing untuk membuat ancaman konflik secara terbuka dan verbal.

Saat ditanya tentang pernyataan tersebut, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan tidak ada alasan bahwa ketegangan antara China dan Taiwan perlu mengarah pada sesuatu seperti konfrontasi.

Dia juga menegaskan kembali dukungan militer AS yang sudah lama untuk pertahanan diri Taiwan.

"Kami memiliki kewajiban untuk membantu Taiwan dalam mempertahankan diri mereka dan saya pikir Anda akan melihat hal itu berlanjut," kata Kirby, seorang pensiunan laksamana, dalam pengarahan Pentagon pertama dari pemerintahan Biden.

Baca Juga: Bomber dan Pesawat Tempur China Berbondong-bondong di Kirim ke Taiwan, Apa yang Tengah Terjadi?

Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan China harus berpikir hati-hati dan tidak meremehkan tekad pulau itu untuk mempertahankan kedaulatannya dan menegakkan kebebasan dan demokrasi.

Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan enam pesawat angkatan udara China, termasuk empat jet tempur J-10, terbang ke zona pertahanan udaranya pada hari Kamis, dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di ujung atas Laut China Selatan.

Serangan China akhir pekan bertepatan dengan masuknya kelompok pertempuran kapal induk AS ke Laut China Selatan yang disengketakan untuk mempromosikan "kebebasan laut".

China secara rutin menggambarkan Taiwan sebagai masalah paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat, yang di bawah pemerintahan sebelumnya Trump meningkatkan dukungan untuk pulau itu dalam hal penjualan senjata dan pejabat senior yang mengunjungi Taipei.

Pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah menegaskan kembali komitmennya kepada Taiwan.

Taiwan telah mengecam ancaman dan upaya China dalam melakukan intimidasi, dan Tsai telah berjanji untuk mempertahankan kebebasan pulau itu dan tidak akan dipaksa. (Barratut Taqiyyah Rafie)

Baca Juga: Miliknya Saja Bukan, Pasukan Penjaga Pantai China yang Berpatroli di Laut China Selatan Kini Diberi Izin Tembaki Kapal Asing, Negara-negara Ini Geram Bukan Main

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari