Find Us On Social Media :

Sekali Dapat Selat Malaka Maka Samudera Hindia Bisa Jatuh ke China, Begini Rencana Tiongkok Menguasai Dunia Lewat Jalur Perdagangan Laut, Bagaimana Upaya Indonesia?

By Maymunah Nasution, Senin, 25 Januari 2021 | 13:51 WIB

Foto: Pasukan militer China (PLA) telah meningkatkan kesiapan tempurnya sejak 2012 sejak Xi Jinping menjabat tahun 2012.

Trio kapal perang pertama kali datang pada Desember 2008, dan gugus tugas telah sering berada di sana sejak itu.

Selanjutnya kapal perang China tetap ada meskipun serangan bajak laut sudah tidak ada di seluruh wilayah itu.

Namun, aset seperti itu juga telah digunakan untuk operasi evakuasi tanpa perang di Yaman dan Libya, dan kapal juga tersedia untuk operasi bantuan kemanusiaan.

Tidak heran jika China khawatir mengenai perlindungan wilayah lautnya, sebuah jalur yang membawa bahan mentah (9,3 juta barel minyak per hari, dengan 44% impor minyak China datang dari Timur Tengah di tahun 2018) dan terus dikirim dalam bentuk produk jadi ke Afrika dan Eropa (20% dari GDP China).

Baca Juga: Ini Alasan China Kepincut Setengah Mati oleh Timor Leste, Ternyata Bukan untuk Adang Australia

Pakar menyebut ini sebagai jalur komunikasi laut (SLOC) dan Beijing ingin melindunginya dari ancaman di masa damai melawan kekuatan yang bisa menyebabkan perang.

Investasi ekonomi China terus tumbuh, seiring dengan diaspora warganya.

Timur Tengah dan Afrika menjadi bagian penting proyek Xi Jinping untuk menguasai dunia, yaitu Belt and Road Initiative.

Kepentingan ini terlihat dari fakta Xi telah mengunjungi wilayah itu 18 kali sejak ia memimpin di tahun 2012 lalu.

Baca Juga: Selama Ini Jadi Sekutu China Paling Setia China, Pakistan Berang dengan China Sampai Hampir Batalkan Pembangunan 'Murah' China Ini, Sadar Akan Jebakan Utang China?