Drone Bawah Air China Terus-Terusan Ditemukan di Lautan Indonesia, Pakar Ungkap Ada Rencana Tersembunyi yang Sedang Dilakukan China Mengincar Laut di Dekat Pulau Jawa Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Militer Indonesia menunjukkan drone bawah air milik China yang ditemukan di Indonesia.
Militer Indonesia menunjukkan drone bawah air milik China yang ditemukan di Indonesia.

Intisari-online.com - Empat tahun lalu, China menemukan American Underwater Unmanned Vehicle (UUV).

China kemudian melontarkan kritikan pada Amerika karena dianggap memata-matai China di Laut China Selatan.

Namun, situasinya kini berubah, bak menjilat ludah sendiri, UUV dari China kini ditemukan di lautan Indonesia.

Bahkan tak hanya satu yang tertangkap tetapi ada tiga UUV dari China yang ditemukan nyelonong di lautan Indonesia.

Baca Juga: Sama-sama Bermusuhan dengan China, India Malah Tolak Kerja Sama dengan Amerika dan Pilih Bersekutu dengan Negara Kuat Ini, Sistem Peluru Kendali Ini yang Jadi Alasan

UUV China terbaru ditemukan di dekat pulau Selayar di Indonesia pada Desember 2020 lalu.

Kemudian, UUV Indonesia baru saja menemukan milik China yang bertuliskan, Institute Otomasi, Institut Sains Senyang.

Setelah ditemukan Pangkalan Militer Angkatan Laut Indonesia di Makassar menguji perangkat ini.

Seperti dikutip dari 24h.com.vn, pada Senin (11/1/2021), seorang pakar mengomentari penemuan itu dengan menyebut misi rahasia China di Laut Indonesia.

Baca Juga: China Modifikasi Jet Tempur J-20, Rupanya 'Si Naga Perkasa' J-20 Ini Penantang F-22 Milik Amerika, Punya Kecepatan Jelajah Supersonik dan Manuver Super

"Sangat penting bahwa UUV China ditemukan di Selat Sunda, tempat China kemungkinan mengerahkan kapal selam dari Laut China Selatan ke Samudera Hindia," kata Malcolm Davis, Analis pertahanan Institute of War Policy, Australia.

"UUV China menggunakan gelombang suara untuk mengukur kedalaman dasar laut," kata Davis.

"Mereka juga dilengkapi dengan sensor untuk menyelidiki suhu air laut dan kecepatan transmisi suara," imbuhnya.

"Jika ada konflik, dengan UUV yang dikerahkan, China bisa mengirim kapal selam kesana kemari terus menerus antara Laut China Selatan dan Samudera Hindia tanpa ada ketidakpastian," jelasnya.

UUV adalah robot modern, mereka melakukan perjalanan dengan tenang di dasar laut dan mengukur salinitas, kekeruhan, dan konsentrasi oksigen di air laut dan mengumpulkan data.

Selain itu UUV tidak membutuhkan operator untuk mengendalikannya.

Baca Juga: Rasanya Indonesia pun Harus Tetap Waspada, AS Pasang Strategi Baru Perang Maritim di Laut China Selatan Guna Hadapi China, Begini yang Mereka Lakukan

Angkatan laut dari banyak negara di dunia sering menggunakan UUV untuk melacak bawah laut, sebelum mengerahkan kapal selam atau armada angkatan laut.

"Kehadiran UUV menandakan China sudah mengerahkan kapal selam di kawasan Selat Sunda," kata Timothy Heath, pakar keamanan di firma analisis Rand (AS).

"Intelijen dan peningkatan kemampuan operasional kapal selam di Laut China Selatan adalah apa yang diharapkan China," katanya.

"Tidak hanya di Laut Cina Selatan, Cina juga berambisi untuk memperluas pengaruh militernya ke Samudera Hindia," imbuhnya.

Davis menambahkan, "Jika ada konflik militer, memahami lingkungan maritim di selat penting."

"Seperti Sunda memungkinkan angkatan laut Tiongkok beroperasi lebih efektif saat menghadapi kapal selam musuh dan ranjau air," katanya.

Baca Juga: Berambisi Kalahkan China, Jepang Bikin Jet Tempur Tak Berawak, Digadang-gadang Jadi Jet Tempur Terbaik Buatan Jepang

Menurut para ahli, dengan menyebarkan banyak UUV di Laut China Selatan, China ingin memamerkan kecanggihan teknologinya.

China juga ingin menunjukkan bahwa memiliki teknologi pembuatan kendaraan bawah air tanpa awak semodern UUV Orca AS.

Artikel Terkait