Intisari-online.com - Sebuah kabar diungkapkan oleh media Vietnam 24h.com.vn yang mengutip dari The Drive pada Rabu (30/12/20).
Laporan itu mengatakan, seorang nelayan di Indonesia menemukan sebuah perangkat aneh.
Benda itu memiliki bentuk seperti rudal yang berukurang kecil, diduga sebagai milik militer China.
Menurut The Drive, perangkat itu sangat miril dengan Underwater Unmanned Vihecle (UUV) milik China.
Setidaknya tiga benda serupa ditemukan di perairan Indonesia, selama dua tahun terakhir.
Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang aktivitas eksplorasi kapal selam China di jalur laut antara Laut China Selatan dan Samudera Hindia.
China yang dikenal sebagai negara yang gemar main slonong, diketahui secara diam-diam juga beroperasi di bawah laut Indonesia.
Penemuan ini menjadi salah satu bukti bahwa China melanggar kedulatan di wilayah maritim Indonesia.
Informasi yang dikumpulkan UUV bisa sangat berguna untuk pelatihan dan pergerakan kapal selam.
Dalam kejadian terakhir, nelayan Saeruddin menemukan alat selam tak berawak di dekat Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi, Indonesia Selatan.
Nelayan ini menyerahkan UUV ke polisi setempat. Polisi kemudian dipindahkan ke militer.
UUV tersebut tampaknya dilengkapi sensor di bagian hidung.
UUV ini panjangnya sekitar 2,2 meter, jika tidak dihitung berdasarkansegmen antena atau sensor di bagian ekor.
Secara keseluruhan, UUV memiliki bentuk mirip torpedo dengan dua sayap radial dan ekor yang memanjang di belakang.
Menurut The Drive, UUV sangat mirip dengan kendaraan selam tak berawak Sea Wing yang dikembangkan dan diproduksi oleh Institut Otomasi Shenyang, Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS).
Sea Wing telah digunakan oleh China sejak 2014.
Menurut media Tiongkok, model UUV Sea Wing dapat beroperasi di bawah laut terus menerus selama lebih dari 30 hari.
Selama tes 2017, Sea Wing menyelam ke kedalaman 6.400 meter dipalung Mariana.
Pada saat itu, situs web China CGTN menggambarkan Sea Wing dirancang untuk memantau perubahan di lingkungan laut dan berguna untuk memantau lingkungan laut.
Informasi yang dikumpulkan Sea Wing mencakup intensitas dan arah arus, suhu air, tingkat oksigen, dan salinitas.
Pada bulan Desember 2019, kapal survei China Xiangyanghong 06 menjatuhkan 12 UUV Sea Wing di atas Samudra Hindia timur.
Kelompok UUV ini kemudian menempuh total lebih dari 12.000 km. China tidak mengatakan apakah ada UUV yang hilang selama operasinya.
Ini bukan pertama kalinya kendaraan yang sangat mirip dengan Sea Wing ditemukan di perairan lepas pantai Indonesia. P
ada Januari 2020, sebuah UUV ditemukan di dekat Kepulauan Masalembu, sekitar 640 km sebelah barat Selayar.
Pada Maret 2019, UUV lain ditemukan di perairan sekitar Kepulauan Riau.
Ketiga gugusan pulau ini terletak di perairan dengan banyak jalur maritim penting yang membentang dari Samudra Hindia hingga Laut Cina Selatan.
Tidak jelas UUV apa yang ditemukan nelayan Saeruddin sedang menjalankan misi di perairan Indonesia.
Militer Indonesia pasti akan membedah UUV dan, jika beruntung, dapat menemukan informasi berharga, menurut The Drive.