Mereka melakukan ini untuk mengamati garnisun Moldo China dan Celah Spanggur, sebuah titik strategis tapi sensitif.
India juga memposisikan kembali pasukannya di tepi utara Pangong Tso.
Hal ini mendorong munculnya tembakan-tembakan peringatan oleh kedua belah pihak.
Di beberapa dataran tinggi, pasukan kedua negara diposisikan hanya beberapa ratus meter dari satu sama lain.
Kini dengan pembicaraan bilateral sudah dilanjutkan, China menutut agar pasukan India mundur di subsektor Chushul.
India juga menuntut status quo dan meminta kembalinya semua pasukan di wilayah itu ke posisi awal pada April 2020, dan menekankan jika peneyelesaian apapun harus untuk seluruh wilayah.
Ada beberapa indikasi jika China terbuka untuk mengembalikan pasukan ke posisi awalnya, tapi kedua negara tidak mampu mengerjakan detail pelepasan dan menentukan siapa yang harus mundur dahulu dan dari mana.
Pada 12 Januari, dalam konferensi pers tahunannya di Hari Tentara, Kepala Militer Jenderal M M Naravane mengekspresikan harapan kedua negara "akan mampu mencapai kesepakatan yang akan menghasilkan pelepasan dan meredanya konflik militer" berdasarkan "prinsip keamanan setara dan sama".
Meski begitu Naravene juga mengatakan India siap mempertahankan tanah mereka "selama mungkin untuk mencapai tujuan dan kepentingan nasional kami".
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini