Advertorial
Intisari-Online.com - Banyak negara yang berfokus pada konflik antara China dan Amerika Serikat (AS) atau pada AS dan Iran.
Padahal konflik antara China dan India tak kalah panasnya.
Diketahui hubungan dua negara militer terkuat nomor 3 dan 4 di dunia itumengalami kebuntuan atas wilayah Himalaya di Ladakh sejak Juni 2020.
Alhasil, ketegangan antar kedua negara terus meningkat dalam apa yang disebut sebagai "fase paling sulit" dalam beberapa dekade terakhir.
Melansir dari kontan.co.id yang mengutip dariExpress.co.uk pada Senin (14/12/2020),Menteri Urusan Luar Negeri India mengatakan, hubungan kedua negara saat ini berada pada "fase paling sulit" dalam tiga hingga empat dekade terakhir.
Sejak serangan Lembah Galwan pada bulan Juni, ketegangan hubungan antara India dan China tetap tinggi.
Setidaknya 20 tentara India tewas setelah bentrokan dengan pasukan China di daerah tersebut.
China tidak mengkonfirmasi jumlah korban di pihaknya.
Kedua negara telah menuduh satu sama lain mengganggu di Garis Kontrol Aktual yang memisahkan wilayah yang dikuasai India dari wilayah yang dikuasai China.
Selama pertemuan virtual oleh lembaga pemikir Lowy Institute, Subrahmanyam Jaishankar mengatakan bahwa saat ini India mungkin berada pada fase paling sulit dalam hubungannya dengan China.
"Tentunya dalam 30 hingga 40 tahun terakhir," sebutnya.
Menteri Urusan Luar Negeri India menambahkan: “Kita bisa berdebat lebih banyak lagi."
"Terakhir kali ada korban militer di perbatasan kami adalah pada tahun 1975, jadi sekadar memberi Anda gambaran tentang waktu di sana."
Jaishankar menjelaskan bagaimana sejak 1988 hubungan antara kedua negara bergerak dalam lintasan yang sedikit positif meskipun ada ketegangan.
Dia mengatakan ada pemahaman bahwa India dan China akan menjaga "perdamaian dan ketenangan" di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Dia menambahkan bahwa negara-negara tersebut memiliki beberapa perjanjian yang meminta kedua negara untuk tidak membawa pasukan militer besar ke perbatasan.
Namun, Jaishankar memperingatkan bahwa China telah melanggar perjanjian tersebut.
“Sekarang untuk beberapa alasan, yang mana China telah memberi kami lima penjelasan berbeda, China telah melanggarnya."
"China benar-benar telah membawa puluhan ribu tentara dalam mode persiapan militer penuh sampai ke Garis Kontrol Aktual di Ladakh."
"Tentu, hubungan itu akan sangat terganggu oleh ini," papar Jaishankar seperti yang dikutipExpress.co.uk.
Awal tahun ini, Frank O’Donnell, dari Program Asia Selatan Stimson Center, mengatakan kepadaExpress.co.ukbahwa hubungan antara India dan China berada di posisi terburuk dalam beberapa dekade.
"Hubungan bilateral mereka saat ini mungkin yang terburuk dalam beberapa dekade," kata O’Donnell.
Pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, berdasarkan implementasi konsensus saat ini, pihaknya akan melakukan konsultasi untuk menentukan pengaturan khusus untuk pembicaraan lebih lanjut.
Berbagai putaran negosiasi antara India dan China telah terjadi di tingkat militer dan diplomatik.
Namun, pembicaraan yang dilakukan sejauh ini gagal menyelesaikan kebuntuan yang sedang berlangsung di perbatasan yang disengketakan.
(Barratut Taqiyyah Rafie)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Gawat! India-China disebut memiliki hubungan tersulit dalam 30 tahun")