Intisari-Online.com - Sepanjang tahun 2020, apapun yang dilakukan China selalu menarik perhatian dunia.
Ini karena dua hal besar.
Pertama pandemi virus corona (Covid-19) yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Kedua terkait konflik Laut China Selatan yang memancing amarah beberapa negara di Asia Tenggara. Termasuk konflik dengan Amerika Serikat (AS).
Walau negara ini begitu bergejolak, nyatanya arus modal asing mengalir deras ke obligasi dan saham China.
Hal ini turut meningkatkan nilai mata uang yuan yang menguat signifikan ke level tertinggi selama tiga dekade terakhir.
Dilansir dari Bloomberg, Minggu (13/12), asing mulai membanjiri aset dalam mata yuan pada 2021.
Ini karena China menawarkan imbal hasil yang jauh lebih baik dibandingkan negara lain menurun ekonom China di Citigroup Inc, Liu Li-gang.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR