Find Us On Social Media :

Kedekatannya dengan Bung Karno Terus Dikenang, Ini Tokoh India yang Berperan Aktif dalam Mendukung Kemerdekaan Indonesia

By Khaerunisa, Minggu, 24 Januari 2021 | 15:55 WIB

Pandit Jawaharlal Nehru, tokoh India yang berperan aktif dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.

Intisari-Online.com - Inilah tokoh India yang berperan aktif dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.

Dia adalah Pandit Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India yang pertama setelah meraih kemerdekaan pada 15 Agustus 1947.

Selama perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai diakui oleh internasional, Indonesia memerlukan dukungan dari negara-negara di dunia.

Selain merupakan syarat berdirinya sebuah negara, pengakuan dari negara lain juga diperlukan sebagai kekuatan Indonesia bebas sepenuhnya dari penjajahan Belanda.

Baca Juga: Mesir Bukan Anggota Komisi Tiga Negara Meski Pertama Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Ini 3 Anggota KTN, Ternyata Indonesia Pilih Negara Ini sebagai Wakilnya

Pasalnya, setelah Indonesia memproklamasikan diri pada 17 Agustus 1945, Belanda ingin kembali menguasai Bumi Pertiwi.

Saat itu, India merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Pada 2 September 1946, Jawaharlal Nehru memberikan pengakuan kemerdekaan secara resmi kepada Indonesia.

Kemudian pada tahun 1949, Nehru mencetuskan digelarnya Konferensi Asia ntuk menghimpun kekuatan negara-negara Asia dalam melawan kolonialisme dan imperialisme di kawasan Asia.

Baca Juga: Mengenal Josip Broz Tito, Presiden Yugoslavia yang Menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Non Blok Pertama, Dekat dengan Presiden Soekarno

Dalam Konferensi Asia, India juga mengajak negara-negara Asia untuk mendukung Indonesia yang sedang berjuang melawan Agresi Militer Belanda II.

Sejumlah negara pun bergabung dalam Konferensi Asia tersebut, termasukbeberapa negara dari luar Asia.

Konferensi tersebut menghasilkan beberapa resolusi mengenai masalahIndonesia, salah satunya menuntut penarikan tentara Belanda dari seluruh wilayah Indonesia dan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia paling lambar 1 Januari 1950.

Dukungan negara-negara Asia untuk Indonesia yang dicetuskan Nehru itu pun mampu membuat PBB dan Amerika Serikat berbalik mendukung Indonesia untuk merdeka dan terlepas dari penjajahan Belanda.

Baca Juga: Serumit Apa Fasilitas Militer Korea Utara yang Akan Sangat Menyusahkan Operasi Militer AS?

Tentang Pandit Jawaharlal Nehru

Pandit Jawaharlal Nehru sendiri merupakan tokoh kemerdekaan India. Namanya tak bisa dilepas dari pergerakan kemerdekaan negara tersebut.

Ia merupakan salah satu pemimpin yang sangat berpengaruh. Bahkan, disebut sebagai penerus politik Mahatma Gandhi.

Selain itu, Nehru dikenal sebagai pemimpin yang netral dalam kebijakan luar negeri.

Tokoh India yang ikut berperan aktif dalam mendukung kemerdekaan Indonesia ini dilahirkan di Allahabad, British India, pada 14 November 1889, dari kalangan Brahma Kashmir yang hijrah ke Delhi di abad ke-18.

Baca Juga: Polah Turis Israel di Uni Emirat Arab Makin Memalukan, Curi Handuk sampai Masak di Kamar Hotel

Ayahnya, Motilal Nehru, merupakan politisi tenar yang dua kali terpilih sebagai Presiden Kongres Nasional India (INC) semasa pergerakan kemerdekaan.

Hingga di usia 16 tahun, Nehru belajar di rumah dengan guru-guru yang berasal dari Inggris. Kemudian dia pindah ke Harrow, dan Cambridge, Inggris.

Setelah belajar hukum di London's Inner Temple, dia kembali ke India pada Agustus 1912, dan bersama ayahnya berpraktik sebagai pengacara.

Namun, Nehru menemukan kenyataan bahwa dia tidak terlalu tertarik dengan dunia advokat, karena menurut dia atmosfer yang ditawarkan tidak bisa membuatnya berkembang.

Baca Juga: Inilah Kecanggihan ‘The Beast’ Mobil Kepresidenan yang Digunakan Joe Biden dan Pernah Dipakai Donald Trump, Mobil Teraman di Dunia dengan Tangki Bahan Bakar Dilapisi Baja

Di Maret 1916, Nehru menikahi Kamala Kaul, yang juga berasal dari keluarga Kashmir. Mereka mempunyai anak Indira Priyadarshini yang lahir setahun kemudian.

Lebih dulu mencoba menggeluti dunia advokat, Nehru sebenarnya telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia politik saat ia masih belajar di India.

Sekembalinya ke India, dia menghadiri kongres INC di Patna pada 1912.

Di kongres Patna, dia sempat ragu dengan seberapa besar dampak yang bisa diberikan oleh INC dalam menyikapi politik.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Keluarkan Suban Agar Tidak Infeksi, Sudah Tahu?

Namun, dia kemudian sepakat untuk membantu INC dalam mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat India di Afrika Selatan.

Di masa akhir Perang Dunia I, Nehru bergabung dengan All India Home Rule League, sebuah organisasi yang menginginkan pemerintahan mandiri di bawah Kerajaan Inggris.

Aksi politik pertama Nehru terjadi pada 1920-1922 melalui pergerakan non-kooperasi. Dia kemudian dipenjara karena dianggap menentang pemerintah kolonial Inggris.

Ia berubah pikiran dan berbalik mendukung aksi yang menginginkan kemerdekaan penuh bagi India setelah peristiwa Pembantaian Amritsar di April 1919 yang menewaskan ratusan rakyat India.

Baca Juga: Kucing Tiga Warna; Fakta Menarik Kucing Calico, Ini Pola Warna Bulu!

Saat itu, tentara Inggris menembak ke arah kerumunan warga India yang tengah memprotes pengesahan undang-undang untuk menahan lawan politik.

Selama 24 tahun berikutnya, setidaknya Nehru delapan kali menghuni penjara dengan total durasi penahanan sembilan tahun.

Tahun 1923, dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal INC selama dua tahun pada 1923, dan kemudian terpilih kembali di 1927.

Ketika terpilih sebagai Presiden INC, Nehru menyuarakan tujuannya untuk membawa India mendapat kemerdekaan penuh.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Terkonfirmasi Positif Covid-19, Nyatanya Malah Belum Pernah Divaksin

Setelah dilantik menjadi PM, Nehru melakukan serangkaian kebijakan sosialisme, demokratik, sekularisme, dan industrialisasi melalui penerapan rencana lima tahunnya di 1951.

Selama era Perang Dingin, Nehru memilih politik luar negeri non-blok. Namun, dia kemudian dikritik setelah menolak mengecam invasi Soviet ke Hongaria pada 1962.

Bahkan, hubungan dekat Nehru dan presiden Soekarno juga pernah agak terganggu, ketika di era Perang Dingin kiblat India ke sosialis, sementara Indonesia kelak mengacu ke Barat.

Kedua tokoh tersebut memiliki hubungan dekat. Di India, figur Soekarno dan kedekatannya dengan almarhum Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru juga dikenang kuat.

Baca Juga: Suka Usik Wilayah Orang Tapi Tak Mau Diusik Balik, China Izinkan Kapal Penjaga Pantai Tembak Siapapun yang Berani Nyelonong Wilayah Sengketa Ini

Selain itu, menjelang akhir hayatnya, Nehru juga dikritik setelah mengadopsi "Kebijakan Maju" dengan menempatkan militer berjaga di seluruh Perbatasan Sino-India, termasuk 43 pos perbatasan yang tidak dikuasai India.

Aksi itu kemudian membuat China menyerang beberapa pos perbatasan dan pecahlah Perang Sino-India yang berpuncak pada kekalahan India.

Dampak dari perang tersebut, kesehatan Nehru mulai menurun. Dia lalu memilih fokus memulihkan diri di Kashmir hingga 1963.

Perdana Menteri India pertama dinyatakan meninggal dunia pada 27 Mei 1964 dalam usia 74 tahun pukul 14.00 waktu setempat karena serangan jantung.

Baca Juga: Padahal Vaksinasi Sudah Dilakukan, Nyatanya Belasan Ribu Orang Israel Positif Terpapar Covid-19, Kok Bisa?

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari