"Undang-undang Keamanan Nasional jelas merupakan pelanggaran terhadap Deklarasi Bersama Sino-Inggris dan merusak kerangka' Satu Negara, Dua Sistem," kata pernyataan itu.
"Itu telah membatasi hak dan kebebasan rakyat Hong Kong."
"Jelas bahwa Undang-undang Keamanan Nasional digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat dan pandangan politik yang berlawanan."
Retribusi China disuarakan pada Selasa di Twitter Global Times yang menyatakan 'sangat mengutuk' pernyataan bersama tentang penangkapan '53 tokoh anti-pemerintah untuk pemilihan primer ilegal '.
Beijing lalu membalas kalau empat negara musuhnya itu terlalu ikut campurdalam 'urusan dalam negeri' mereka.
Sebab, sama seperti Taiwan, China masih menganggap wilayah otonom khusus transisi Hong Kong sebagai 'urusan dalam negeri'.
Terakhir, Beijing juga marah dengan pemblokiran ambisi ekspansi Pasifik Australia.
Seperti upayanya agar raksasa telekomunikasi China Huawei menyediakan kabel internet bawah laut ke negara-negara Kepulauan Pasifik, dan jaringan 5G Australia.
Pemerintah China menyebut Australia terlalu sombong.
"Tindakan jahat Australia terhadap China telah membuat masyarakat China tidak hanya terkejut tetapi juga jijik."