Find Us On Social Media :

Mesir, Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Pengakuannya Semakin Kuat oleh Terjadinya Hal Ini

By Khaerunisa, Sabtu, 16 Januari 2021 | 21:00 WIB

Bendera Mesir. (Ilustrasi) Mesir, Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Pengakuannya Semakin Kuat oleh Terjadinya Hal Ini

Intisari-Online.com - Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 22 Maret 1946.

Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Republik Indonesia semakin kuat setelah kedua negara membuka hubungan diplomatik.

Hubungan diplomatik tersebut ditandai dengan penandatanganan The Treaty of Frienship and Cordiality atau perjanjian persahabatan pada 10 Juni 1947.

Perjanjian itu ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, H. Agus Salim dan Perdana Menteri Mesir, Mr. Fahmy El Nouikrasy.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste: Pernah Merdeka 2 Kali! Sebelum Lepas dari Indonesia Ini Fakta Deklarasi Kemerdekaan Timor Timur atas Portugal

Dua bulan kemudian berdiri Kantor Perwakilan Indonesia di Mesir dengan H. M. Rasyidi sebagai kuasa usaha.

Pada 1949 dilakukan pembukaan Perwakilan Republik Indonesia di Kairo.

Mesir juga memiliki perwakilan di Indonesia.

Pada tanggal 25 Februari 1950, kantor tersebut ditingkatkan menjadi Kedutaan Besar Republik Indonesia dengan Rasyidi sebagai duta besar pertama.

Baca Juga: Star Syndrome Kian Tumbuh Seiring Penggunaan Media Sosial, Begini Kiat Mengatasinya

Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia kemudian diikuti negara-negara lain, khususnya negara Arab.

Seperti Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia, dan Afghanistan.

Bahkan secara resmi keputusan Sidang Dewan Liga Arab, 19 November 1946 mengajurkan kepada semua negara anggota Liga Arab supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat.

Alasan Liga Arab memberikan dukungan didasari pada ikatan keagamaan, persaudaraan dan kekeluargaan.

Baca Juga: Menjadi Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Kematangan Taktik Tempur SAS Inggris Tak Lepas dari Pengalamannya Terjun di Belantara Kalimantan Hadapi Pasukan Indonesia Ini

Pengakuan negara Arab terhadap kemerdekaan Indonesia sendiri berawal dari pergerakan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Mesir.

Mereka melakukan kampanye dan demonstrasi bersama organisasi Ikhwanul Muslimin yang menuntut untuk mengakui kemerdekaan Indonesia dan memerangi kolonialisme di dunia.

Meluasnya dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia itulah yang kemudian membuat pemerintah Mesir memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946.

Baca Juga: Akhiri Penjajahan Belanda atas Indonesia, Ini Nama-nama Tokoh yang Wakili Indonesia dalam KMB

Dilansir National Geographic, penyebarluasan kemerdekaan Indonesia baik ke dalam negeri dan luar negeri dilakukan setelah pembacaan proklamasi.

Penyebarluasanya kemerdekaan ke luar negeri menggunakan radio. Kemudian radio–radio internasional di Inggris, Amerika, dan Singapura berhasil mendengar.

Kabar merdekanya Indonesia pun disebarkan lagi oleh radio-radio internasional.

Setelah penandatanganan perjanjian persahabatan Indonesia-Mesir, dilakukan kunjungan ke negara negara Arab oleh diplomat Indonesia.

Baca Juga: Hi... Pernah Ada Hujan Kodok dan yang Aneh-aneh Lainnya, Inilah 6 Hal Aneh yang Pernah Jatuh dari Langit!

Berikut ini sejumlah negara Arab yang dikunjungi:

Suriah

Negara Arab pertama yang dikunjungi oleh diplomat Indonesia setelah penandatanganan perjanjian persahabatan Indonesia-Mesir itu adalah Suriah.

Pada 2 Juli Agustus 1947, Agus Salim sebagai perwakilan diplomat Indonesia segera mengadakan perjanjian persahabatan dengan Suriah di Damaskus.

Dengan penandatanganan perjanjian persahabatan tersebut, Indonesia secara resmi telah diakui sebagai negara berdaulat oleh pemerintah Suriah.

Baca Juga: Warna Bisa Jadi Kamus Kepribadian Anda, Sudahkah Anda Mengetahuinya?

Lebanon

Pada 21 Juli 1947, misi diplomatik Indonesia berlanjut ke negara Lebanon.

Dalam kunjungan ini, Agus Salim melakukan perundingan bersama perdana menteri Lebanon bernama Riadh al Solh.

Perundingan antara Agus Salim dan Riadh al Solh berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan dari Indonesia.

Akhirnya, pemerintah Lebanon secara resmi memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 29 Juli 1947.

Baca Juga: Weton Paling Sakti; Inilah Keistimewaan dan Kelemahan Pasaran Kliwon

Arab Saudi

Setelah mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari Lebanon, Indonesia melanjutkan misi diplomatiknya ke Saudi Arabia.

Dalam kunjungan ke Arab Saudi, Mohammad Rasjidi menggantikan posisi Agus Salim sebagai ketua diplomat karena Agus Salim harus menghadiri Sidang Dewan Keamanan di New York.

Dalam jurnal Diplomasi RI di Mesir dan Negara-Negara Arab pada tahun 1947 (2007) karya Suranta Abd. Rahman, dalam misi diplomatik Indonesia ke Arab Saudi, Mohammad Rasjidi melakukan perundingan dengan raja Abdul Aziz al Saud.

Setelah melakukan perundingan, Arab Saudi secara resmi memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap Indonesia pada tanggal 21 November 1947.

Baca Juga: Padahal Uji Klinis Fase III Belum Selesai, Namun Vaksin Sinovac Boleh Digunakan, BPOM Beri Penjelasan

Yaman

Yaman secara resmi mengakui kemerdekaan RI pada 20 November 1947.

Pengakuan kedaulatan tersebut disampaikan melalui perwakilan Yaman di Liga Arab.

Yaman merupakan negara Arab terakhir yang mengakui kedaulatan Indonesia pada masa revolusi Indonesia.

Baca Juga: 9 Hari Popoknya Tak Diganti, Bayi Ini Tewas dengan Belatung di Tubuh

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari