Usai misa di gereja St Antonio Padua Motael, orang-orang mulai melakukan aksi protes di jalan.
Warga berjalan kaki menuju pemakaman St Cruz. Mereka sekaligus ingin berziarah ke makam Sebastiao Gomes.
Bulan Novermber kebetulan adalah adalah bulan arwah dalam kalender liturgi, umat Katolik biasanya berziarah ke makam, mendoakan mereka yang meninggal.
Menunju pemakaman Santa Cruz, warga Timor Leste dalam aksi itu pun membentangkan spanduk, Viva Xanana.
Sementara itu tentara Indonesia berjaga di sudut-sudut jalan dengan senjata siaga.
Namun, aksi demo itu berakhir rusuh, tiba-tiba datang rentetan tembakan.
Pendemo di bagian belakang roboh, yang lain bubar, lari tunggang-langgang.
Suasana pemakaman Santa Cruz berubah mencekam dan menjadi pertumpahan darah.