Penulis
Intisari-online.com -Korea Utara (Korut) melaksanakan parade militer untuk mengakhiri Kongres Partai Buruh mereka.
Parade militer ini berbeda dengan parade militer Oktober 2020 lalu.
Jika parade militer Oktober 2020 bersifat pamer untuk seluruh dunia, parade militer kali ini sepertinya tidak ingin diketahui khalayak ramai.
Media pemerintah melaporkan, Korea Utara memamerkan rudal balistik baru yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) pada parade pada Kamis malam.
Pertunjukan ini menutup lebih dari seminggu pertemuan politik lewat unjuk kekuatan militer.
Reuters memberitakan, foto-foto yang dirilis media pemerintah Korea Utara menunjukkan, dengan dibalut mantel kulit dan topi bulu, pemimpin Kim Jong Un tampak tersenyum dan melambai saat dia mengawasi pawai di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang.
Parade tersebut menampilkan barisan tentara yang berbaris rapi, serta berbagai perangkat keras militer termasuk tank dan peluncur roket.
Pada akhirnya, sejumlah analis menilai roket tersebut varian baru dari rudal balistik jarak pendek dan SLBM meluncur ke alun-alun dengan truk.
"Senjata paling kuat di dunia, rudal balistik peluncuran kapal selam, memasuki alun-alun satu demi satu, dengan kuat menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata revolusioner," lapor kantor berita KCNA.
Korea Utara telah melakukan uji coba beberapa SLBM dari bawah air, dan para analis mengatakan sedang berusaha mengembangkan kapal selam operasional untuk membawa rudal.
Reuters memberitakan, foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan SLBM diberi label Pukguksong-5.
Ini berpotensi menandai peningkatan atas Pukguksong-4 yang diresmikan pada parade militer yang lebih besar pada bulan Oktober.
"Rudal baru pasti terlihat lebih panjang," kata Michael Duitsman, seorang peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) yang berbasis di California, di Twitter.
Tidak seperti parade Oktober, acara hari Kamis tidak menampilkan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar Korea Utara, yang diyakini dapat mengirimkan hulu ledak nuklir ke mana pun di Amerika Serikat.
"Pawai itu sendiri tidak dimaksudkan sebagai provokasi tetapi merupakan tanda mengkhawatirkan dari prioritas Pyongyang," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.
Dia menambahkan, “Perekonomian sangat terhimpit pandemi akibat penutupan perbatasan, salah urus kebijakan dan sanksi internasional.
Mungkin karena ini, Kim Jong Un merasa perlu untuk mengabdikan sumber daya yang langka untuk tampilan politik-militer lainnya."
Korea Selatan dengan cepat mendeteksi tanda-tanda parade di Pyongyang pada hari Minggu.
Hal tersebut segera dikritik oleh Kim Yo Jong.
Korea Selatan pun segera meningkatkan kemampuan militernya untuk melawan ancaman rudal jarak pendek Korea Utara.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Boo Seung-chan mengatakan analisis dilakukan Korsel atas rencana pembangunan kekuatan militer Korea Utara.
"Melalui modernisasi pasukan, militer kami memiliki kemampuan untuk melawan rudal jarak pendek Korea Utara, dan akan terus meningkatkannya," kata Boo dalam konferensi pers, Kamis (14/1), seperti dikutip Yonhap.
Selama kongres yang berlangsung pertama kali dalam hampir lima tahun, Kim memerintahkan pekerjaan untuk membuat "senjata nuklir kecil, ringan, dan taktis serta terus maju dengan produksi hulu ledak nuklir super besar".
Dia juga membanggakan kapal selam bertenaga nuklir baru yang sedang Korea Utara kembangkan, dan menyerukan peningkatan kemampuan serangan misilnya yang menargetkan objek dalam jarak 15.000 kilometer.
Atas aktivitas militer Korea Selatan yang terus mengawasi Korea Utara, Korea Selatan dinilai idiot oleh Kim Yo Jong.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini