Find Us On Social Media :

Cerita Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182, Korban Sempat Bagikan Kondisi Dalam Pesawat Sebelum Kecelakaan Melalui Rekaman Video Begini Situasinya

By Afif Khoirul M, Rabu, 13 Januari 2021 | 15:03 WIB

Pesawat Sriwijaya Air tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013).

Setelah itu, Sri mengaku tak tahu lagi kabar orangtuanya hingga akhirnya mendapat informasi pesawat yang ditumpangi orantuanya hilang kontak lewat televisi dan media sosial.

Saat itu, ia melihat nama orangtuanya ada di pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut.

"Dari TV sama di HP banyak namanya, ada nama orangtua di daftar penumpang," tutur Sri.

Sementara itu diceritakan saudara Rusni, Sustriani, kakaknya memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya. Yakni Sri Wahyuni dan Asriandi.

Abida merupakan anak dari pernikahan Rusni dengan Supianto.

"Abida yang ikut, sementara yang dua tinggal di kampung," ucapnya.

 

Ia menambahkan kakaknya memang berangkat ke Pontianak karena dijemput suaminya

"Iya dijemput sama suaminya karena suaminya kerja Pontianak" kata Sustriani.

Kedua anak dan cucunya akan kehilangan sosok ibu yang penyayang.

"Rusni itu sayang sekali sama anak-anaknya. Apalagi sama cucunya," ujarnya.

Diketahui sebelum berangkat ke Pontianak, Rusni menelepon Sri untuk menanyakan kabar cucunya.

"Dia bertanya dan mencari cucunya, tapi saat itu panggilan terputus, entah karena kuota yang habis atau jaringannya yang jelek," ungkap Sri, Senin, (11/01/2021).

Sri berusaha menghubungi kembali ibunya setelah panggilan telepon terputus.

Tidak lama terdengar kabar Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak.

Sustriani menambahkan dirinya tidak memiliki firasat bagaimana tentang Rusni sebelum kejadian.

"Tidak sempat ketemu sebelum berangkat, karena kerja dan shift malam. Kakak saya berangkat sebelum jam 6 pagi," pungkasnya.

Sementara itu, kecelakaan yang terjadi di Indonesia, telah membuat banyak media Internasional menyoroti standaritas maskapai penerbangan di Indonesia.

Di sisi lain, perawatan yang buruk dan jam terbang yang tinggi menjadi penyebab kecelakaan pesawat kerap terjadi di Indonesia.

Selain itu faktor lain seperti cuaca ekstrem di Indonesia juga menjadi masalah utama yang sering membahayakan penerbangan di Indonesia.

Source : Tribun Jakarta