Intisari-Online.com - Berita hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih menjadi pembicaraan di seluruh media Indonesia.
Dilaporkan pesawat ini hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 jiwa. Rinciannya, 6 kru aktif plus 56 penumpang (46 dewasa, 7 anak, dan 3 bayi).
Lalu bagaimana tanggapan media luar?
Ternyata yang menjadi sorotan dunia adalah bisnis penerbangan Indonesia.
Apa yang terjadi dengan Sriwijaya Air menandai kecelakaan besar ketiga yang melibatkan maskapai penerbangan di Indonesia dalam enam tahun terakhir.
Melansir Reuters, sebelum kecelakaan itu terjadi, ada 697 korban jiwa di Indonesia selama satu dekade terakhir termasuk kecelakaan pesawat militer dan swasta.
Menurut database Jaringan Keselamatan Penerbangan, angka ini menjadikan Indonesia sebagai pasar penerbangan paling mematikan di dunia - di depan Rusia, Iran, dan Pakistan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR