Dugaan Baru Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182, Hancur Karena Membentur Permukaan Laut Bukan Meledak di Udara

Tatik Ariyani

Penulis

Ilustrasi - Sriwijaya Air.

Intisari-Online.com -Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat itu mengangkut 62 jiwa.

Rinciannya, 6 kru aktif plus 56 penumpang yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Sebelum hilang kontak, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut.

Baca Juga: Cengkeraman Kim Jong-un pada Korea Utara Makin Kuat Setelah Mendapat Gelar Ini, Sementara Adiknya Makin Tenggelam Meski Telah Setia pada Kim

Air Traffic Controller (ATC atau petugas pengatur lalu lintas udara) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.

Pencarian puing-puing dan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terus dilakukan hingga hari ini oleh tim gabungan di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hancur karena membentur permukaan laut.

Baca Juga: Dikenal sebagai Pemersatu Yaman, Sosok Ini Justru Lengser dari Kursi Presiden dengan Negaranya Digolongkan Paling Korup di Dunia, Kematiannya Tragis

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pesawat diperkirakan jatuh dalam keadaan utuh dan tidak meledak di udara.

"Iya (pesawat hancur karena benturan di air), bukan karena ledakan di udara," kata Soerjanto saat dihubungi Kompas TV, Minggu (10/1/2021) malam.

Soerjanto mengungkapkan, serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan dalam keadaan normal.

Artinya, tidak ada indikasi kehancuran akibat ledakan di udara.

"Serpihan-serpihan yang ditemukan itu masih tidak ada indikasi-indikasi sesuatu yang tidak normal, semuanya masih normal saja. Tidak ada hal yang mencurigakan, tidak ada kerusakan, ya memang hancur, tapi hancurnya natural karena benturan ke air," ujar Soerjanto.

Baca Juga: Meski Jadi yang Pertama Kali Berniat Nikahi Drupadi, Rupanya Arjuna Bukan Suami yang Paling Mencintainya dari Lima Suami Pandawa

Meskipun begitu, KNKT baru bisa menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah menemukan black box (kotak hitam).

Kotak hitammerupakan salah satu alat yang paling penting di dalam badan pesawat.

Benda ini biasa dicari oleh tim pencari jika dilaporkan ada pesawat yang hilang kontak.

Tidak seperti namanya, kotak hitam berwarna oranye.

Perangkat yang tidak bisa dihancurkan ini merekam semua data penerbangan.

Artikel Terkait