Penulis
Intisari-online.com -Evakuasi dan pencarian pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak Sabtu (9/1/2021) masih terus dilakukan.
Mengutip Kompas.com, kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bagus Puruhito nyatakan pencarian dilakukan dengan pesawat, helikopter, kapal, dan Kapal Republik Indonesia (KRI) Rigel.
Hal itu disampaikan pada hari Sabtu lalu, dan pencarian dimulai sejak hari Minggu.
KRI Rigel rupanya bukan kapal sembarangan.
Kemampuannya termasuk mengambil gambar tiga dimensi di bawah laut.
Itu sebabnya ia tidak absen membantu pencarian.
KRI Rigel juga akan difungsikan mencari black box pesawat.
Pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 10/8/2015 lalu, kapal KRI Rigel ikut berangkat menjalankan misi riset kelautan.
Kapal buatan Perancis itu tiba di Indonesia setelah 50 hari berlayar dari OCEA Dossier di Les Sables-d'Olonne, Perancis.
Salah satu perangkat canggih Riegel-933 yang mendukung fungsinya adalah autonomous underwater vehicle (AUV).
Dengan perangkat itu, kapal ini mampu melakukan pemetaan dasar laut hingga kedalaman 1.000 meter.
Hasil pemetaan bisa dikirim secara real time.
Selain itu, kapal itu juga memiliki echo-sounder, baik singlebeam maupun multibeam, dan sejumlah laboratorium.
Berukuran panjang 60 meter, kapal itu dilengkapi dua macam senapan mesin, masing-masing berdiameter 12,7 milimeter dan 20 milimeter.
Keduanya berada di bagian samping dan anjungan kapal.
Perangkat andalan lain pada kapal berbobot 500 ton tersebut adalah remote operated vehicle.
Dengan perangkat buatan Perancis yang dilengkapi kamera tiga dimensi tersebut, citra yang didapatkan bisa ditampilkan di layar monitor dalam format tiga dimensi.
Kehebatan KRI Rigel memang bukan hanya isapan jempol semata.
KRI Rigel juga dulunya menjadi tokoh utama penemuan lokasi jatuhnya Lion Air JT610 di perairan Karawan.
Data TNI AL tunjukkan KRI Rigel memiliki nomor lambung 933, jenis kapal Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan berbagai peralatan survei canggih antara lain Side Scan Sonar, Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperature and Depth (CTD) serta Gravity Cores.
Kapal ini juga dilengkapi Boat Sounding (SV) yang dilengkapi dengan peralatan setara, diharapkan mampu melakukan pencarian serpihan badan pesawat.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini