Find Us On Social Media :

Boeing 737-500 Seperti yang Digunakan Sriwijaya Air Sudah Banyak Dipensiunkan, Penyelidik Kecelakaan Penerbangan Malah Sebut Usia Bukan Faktor Utama, Lalu Apa?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 10 Januari 2021 | 17:11 WIB

Proses pencarian black box Sriwijaya Air SJ 182 mulai menemui titik terang. Hal ini diungkapkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat konferesi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)

"Hanya karena sebuah pesawat berusia 26 tahun tidak berarti ia berbahaya."

Dia mengatakan para pelancong di Amerika Serikat menganggap pesawat berusia 26 tahun adalah normal karena maskapai penerbangan terus menyegarkan armada mereka.

Spirit Airlines yang berbasis di Florida, misalnya, terus-menerus membual bahwa rata-rata usia pesawatnya adalah 5,6 tahun.

Tetapi usia pesawat bukanlah ukuran terbaik untuk masa hidupnya, jumlah lepas landas dan pendaratan serta jam terbang lebih penting, kata Brickhouse.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 yang Jatuh Merupakan Model Tanpa Sistem Kontrol Otomatis, Seperti Kecelakaan Lion Air 2018

Usia pesawat belum tentu memberi tahu kita banyak hal," kata Brickhouse.

"Jauh lebih dalam dari itu. ''

Faktor lain yang akan dipertimbangkan dalam kasus ini: catatan keselamatan penerbangan Indonesia yang relatif buruk.

"Selama 15 tahun terakhir ini mereka pasti memiliki beberapa tantangan keamanan utama dengan maskapai yang berbeda," kata Brickhouse.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak dalam Hitungan Detik, Inilah Critical Eleven, 11 Menit Penuh Risiko dalam Penerbangan, Bak Dekati Gerbang Kematian

(*)