Find Us On Social Media :

Boeing 737-500 Seperti yang Digunakan Sriwijaya Air Sudah Banyak Dipensiunkan, Penyelidik Kecelakaan Penerbangan Malah Sebut Usia Bukan Faktor Utama, Lalu Apa?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 10 Januari 2021 | 17:11 WIB

Proses pencarian black box Sriwijaya Air SJ 182 mulai menemui titik terang. Hal ini diungkapkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat konferesi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)

Itu adalah bagian dari seri 737 "klasik" pabrikan pesawat dan sudah banyak yang dipensiunkan.

Mereka yang mengakhiri produksi pada Desember 1999, menurut Boeing.

Southwest Airlines, yang hanya menerbangkan jet Boeing, adalah pelanggan pertama 737-500, memesan 20 jet pada tahun 1987 dan menerima pengiriman pertamanya pada tahun 1990.

Southwest menghentikan 737-500 terakhirnya pada tahun 2016.

Baca Juga: Sempat Dikaitkan dengan Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, yang Sudah Berusia 26 Tahun, Pakar Ungkap Pesawat Bisa Saja Dalam Kondisi Sehat Meski Sudah Tua, Ini Alasannya

Usia Pesawat Sudah 26 Tahun

Anthony Brickhouse, seorang penyelidik kecelakaan penerbangan dan profesor keamanan kedirgantaraan di Embry-Riddle Aeronautical University di Pantai Daytona, Florida, mengatakan hal pertama yang dia ingin tahu ketika mendengar tentang kecelakaan pesawat adalah: apakah itu 737 Max.

Dia mengatakan para penyelidik akan fokus pada tiga area luas saat mereka mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan Sriwijaya Air 182: elemen manusia, pesawat dan lingkungan pada hari penerbangan, terutama cuaca.

Usia Boeing 737-500 akan dibahas tetapi tidak ada yang akan menganggapnya salah.

Baca Juga: Berambisi Kalahkan China, Jepang Bikin Jet Tempur Tak Berawak, Digadang-gadang Jadi Jet Tempur Terbaik Buatan Jepang