Find Us On Social Media :

China Mengawali Tahun dengan Defisit Kepercayaan yang Menggunung dan Memandang HAM Berbahaya, Apa yang Akan Terjadi pada China di 2021?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 4 Januari 2021 | 15:00 WIB

Presiden China Xi Jinping - China dikabarkan akan menyerbu Taiwan pada 3 November 2020.

Protes itu muncul setelah pemerintah China mengeluarkan undang-undang baru yang akan mendiskualifikasi legislator karena perilaku "tidak patriotik" - seperti mendukung kemerdekaan Hong Kong atau berkolusi dengan kekuatan asing.

Negara-negara Barat seperti Inggris memberikan suaka kepada pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong.

Aktivis Nathan Law telah mengajukan klaim pengungsi kepada pemerintah Inggris.

Baca Juga: Sejarah Kelam Kejahatan Perang Masa Kependudukan Jepang di Indonesia yang Banyak Tidak Kita Ketahui, Termasuk Soekarno yang Mengirimkan Para Romusha Bekerja

Xi Jinping, sekretaris jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), telah menekankan pada pemikiran sistematis untuk membangun arsitektur keamanan nasional yang holistik.

Virus China merusak reputasi globalnya pada tahun 2020 dan penutupan bersama dengan kampanye militer untuk merebut wilayah yang disengketakan memperburuk keadaan.

Presiden China Jinping memulai 2021 dengan defisit kepercayaan yang sangat besar, baik di dalam maupun di luar.

Baca Juga: Terkuak Sudah Rencana China Jor-Joran Bangun Kekuatan Militer Besar di Tahun Ini, Berikut Bocoran Sederet Senjata Militer China yang Akan Dibuat Tahun 2021