Find Us On Social Media :

China Mengawali Tahun dengan Defisit Kepercayaan yang Menggunung dan Memandang HAM Berbahaya, Apa yang Akan Terjadi pada China di 2021?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 4 Januari 2021 | 15:00 WIB

Presiden China Xi Jinping - China dikabarkan akan menyerbu Taiwan pada 3 November 2020.

Intisari-Online.com - Dengan berakhirnya tahun 2020, sementara negara-negara di seluruh dunia meluncur ke dalam resesi karena pandemi virus corona, Republik Rakyat Tiongkok telah bangkit kembali ke pertumbuhan ekonomi yang moderat.

Kontrol China atas pandemi memperluas perbedaannya dengan negara-negara besar lainnya, banyak di antaranya sekarang memberlakukan kembali pembatasan di tengah gelombang kasus baru.

Partai Komunis China akan merayakan hari jadinya yang ke-100 pada tahun 2021 dan memperingati kesempatan tersebut dengan menyelenggarakan beberapa acara sebagai pengingat.

Selama tahun 2020, Partai Komunis memberikan pukulan telak pada dua hal yang mungkin merusak perayaan seratus tahun: pandemi virus corona dan kerusuhan di Hong Kong.

Baca Juga: Dikenal Jadi Satu-satunya Negara Maju di Asia Tenggara, Ternyata Singapura Hadapi Resesi Ekonomi Terburuk dengan -5,8%, Sementara Indonesia Hanya -3,49%

Namun, bahkan pada tahun 2021, China akan menghadapi tantangan di beberapa bidang karena negara-negara demokratis melawan Beijing.

Dalam upayanya untuk tetap tegas dan menjadi negara adidaya global, hubungan China akan tetap tegang dengan tetangga.

Ancaman konflik bersenjata nyata karena tentara Tiongkok tetap aktif di berbagai bidang, termasuk India, Taiwan, Laut Tiongkok Selatan, dan Jepang.

Pemerintah China melihat hak asasi manusia sebagai ancaman eksistensial.

Baca Juga: Hingga Kini Masih Diam Saja Meski Pembunuhan Jenderalnya Bikin Militer Iran 'Pincang', Dua Mantan Kepala Mossad Ungkap Ini Waktu yang Tepat untuk Balas Dendam Iran