Find Us On Social Media :

Ironi dalam Diri Erdogan, Jadi Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Tapi Malah Mulai Membuka Hati untuk Israel, Apa Tujuannya?

By Ade S, Rabu, 30 Desember 2020 | 09:59 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Komentar Erdogan muncul setelah laporan terbaru di al-Monitor mengatakan Turki telah memilih duta besar baru untuk Israel untuk mengisi jabatan diplomatik yang dibiarkan kosong selama lebih dari dua tahun.

Beberapa analis berkomentar bahwa dengan perubahan yang akan datang dalam pemerintahan AS dan kedatangan Joe Biden, seorang presiden yang diperkirakan akan jauh lebih ramah kepada Erdogan daripada Donald Trump, Ankara berharap untuk menjilat Washington melalui isyarat terhadap Israel.

Axios melaporkan Kamis bahwa Azerbaijan berusaha menengahinya. Laporan itu mengatakan para pembantu Presiden Azeri Ilham Aliyev mengatakan kepada para pejabat Israel bahwa Erdogan mendukung peningkatan hubungan.

Para pembantunya mengklaim bahwa Erdogan bukan anti-Israel, tetapi hanya di bawah pengaruh penasihat yang tidak lagi berkuasa.

Baca Juga: Tak Terima Nabi Muhammad Dihina Oleh Macron, Presiden Turki Erdogan Ternyata Pasang Badan Sebut Macron Sakit Mental, Turki Malah Dituduh Ingin Gempur NATO?

Beberapa hari yang lalu seorang penasihat kebijakan luar negeri untuk Erdogan, Mesut Casin, mengatakan kepada Voice of America: “Jika Israel datang selangkah, Turki mungkin bisa datang dua langkah… Jika kami melihat lampu hijau, Turki akan membuka kedutaan lagi dan mengembalikan duta besar kami. Mungkin di bulan Maret, kita bisa memulihkan hubungan diplomatik penuh lagi. Kenapa tidak."

Dia menambahkan: "Membangun perdamaian dan keamanan sangat penting bagi Israel dan Turki."

Seorang analis hubungan Turki-Israel mengatakan kepada VOA Ankara bahwa perubahan sikap yang tiba-tiba mungkin disebabkan oleh perubahan yang akan datang dalam pemerintahan AS.

“Hubungan Turki-Amerika diperkirakan akan memasuki masa yang sulit, setidaknya dalam jangka pendek, mengingat kepekaan pemerintahan Biden terhadap masalah demokrasi dan hak asasi manusia,” kata Selin Nasi. “Mengingat opini anti-Turki yang lazim di Kongres AS, Turki mungkin berharap Israel dapat menetralkan oposisi dan membantu Turki memenangkan telinga Washington lagi.”

Baca Juga: Hubungan Memanas dengan Pernyataan Kontroversial Macron dan Seruan Boikot Erdogan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Prancis