Find Us On Social Media :

Ironi dalam Diri Erdogan, Jadi Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Tapi Malah Mulai Membuka Hati untuk Israel, Apa Tujuannya?

By Ade S, Rabu, 30 Desember 2020 | 09:59 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Di tengah banyak laporan tentang tawaran rahasia antar negara, beberapa analis melihat Ankara berusaha untuk memulai hubungan dengan pemerintah AS yang baru.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia ingin meningkatkan hubungan dengan Israel, setelah bertahun-tahun berulang kali membuat komentar yang menentang negara Yahudi itu.

"Hubungan kami dengan Israel tentang intelijen tidak berhenti, mereka masih berlanjut," kata Erdogan dalam konferensi pers seperti dilansir timesofisrael.com. “Kami mengalami kesulitan dengan orang-orang di atas.”

Dia menekankan bahwa Ankara "tidak dapat menerima sikap Israel terhadap tanah Palestina," dan bahwa "kami berbeda dari Israel dalam hal pemahaman kami tentang keadilan dan integritas wilayah negara."

Baca Juga: Israel Patut Waspada, Presiden Iran Hassan Rouhani Berkata pada Tayyip Erdogan bahwa Iran Berhak Membalas Pembunuhan Fakhrizadeh

Tapi, dia mencatat: "Jika tidak, hati kita ingin agar kita dapat memindahkan hubungan kita dengan mereka ke titik yang lebih baik."

Turki, yang pernah menjadi sekutu kuat Muslim Israel, telah menjadi musuh geopolitik di bawah Erdogan.

Pemimpin Turki, seorang pembela yang gigih dari perjuangan Palestina dan seorang kritikus sengit terhadap Israel, sering terlibat dalam kecaman terhadap Israel, termasuk yang terbaru pada bulan September dalam pidatonya di Sidang Umum PBB.

Meski begitu, Ankara terus mempertahankan hubungan terbuka dengan negara Yahudi itu, termasuk di bidang pariwisata dan perdagangan.

Baca Juga: Armenia dan Azerbaijan Sepakati Perjanjian Damai, Presiden Turki Erdogan Malah Berencana Kirim Pasukan ke Nagorno-Karabakh, Ada Apa?