Find Us On Social Media :

Ironi dalam Diri Erdogan, Jadi Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Tapi Malah Mulai Membuka Hati untuk Israel, Apa Tujuannya?

By Ade S, Rabu, 30 Desember 2020 | 09:59 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Al-Monitor melaporkan pada akhir November bahwa Turki baru-baru ini membuka saluran rahasia dengan Yerusalem dalam upaya untuk memperbaiki hubungan. Dikatakan Hakan Fidan, kepala Organisasi Intelijen Nasional Turki, telah mengadakan sejumlah pertemuan dengan pejabat tinggi pertahanan Israel, termasuk kepala Mossad Yossi Cohen.

Komentar Erdogan juga muncul di tengah hubungan yang berkembang antara Israel dan negara-negara Arab, dengan Yerusalem baru-baru ini setuju untuk menjalin hubungan penuh dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Erdogan mengutuk kesepakatan normalisasi itu.

Dia dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara teratur saling bertukar kata-kata kasar, menyebut satu sama lain sebagai teroris dan pembunuh massal.

Israel dan Turki secara resmi mengakhiri keretakan diplomatik enam tahun pada 2016. Perselisihan itu dimulai pada 2010 ketika 10 aktivis Turki tewas dalam konfrontasi kekerasan dengan pasukan komando angkatan laut Israel di atas kapal Mavi Marmara yang bertujuan untuk mematahkan blokade angkatan laut Israel di Jalur Gaza. Israel mengatakan tentara itu diserang dengan kejam oleh mereka yang berada di dalam pesawat.

Kemudian pada Mei 2018, setelah protes kekerasan di perbatasan Gaza di mana lebih dari 60 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah anggota Hamas dan kelompok teror lainnya, terbunuh, Erdogan menyalahkan langsung atas kematian Israel, menyebutnya sebagai "negara teroris" yang melakukan "genosida".

Turki kemudian menarik duta besarnya dan mengusir duta besar Israel, Eitan Na'eh, dan konsulnya di Istanbul.