Pada bulan Juli, Raja Victor Emmanuel III memerintahkan tentara untuk menahan Mussolini.
Tidak ada satu pun anggota partai yang memberontak, meski telah bersumpah untuk melindungi pemimpin mereka sampai mati. Mussolini dipenjarakan di Pulau Ponza, di lepas pantai Italia.
Namun, Mussolini punya satu teman. Kematian sekutu dekat yang memalukan adalah pengingat yang tak tertahankan bahwa orang kuat dapat digulingkan dari kekuasaan, dan Adolf Hitler mengorganisir operasi penyelamatan yang berani, mengirim sekelompok komando untuk membebaskan Duce.
Operasi tersebut berhasil, memungkinkan Mussolini untuk membentuk pemerintahan baru Fasis di utara Italia.
Kematian Duce baru terjadi dua tahun kemudian, ketika dia dan beberapa pengikutnya ditangkap oleh partisan anti-fasis di dekat Danau Como.
Pada tanggal 28 April 1945, dia secara singkat ditembak, tubuhnya ditumpuk ke dalam sebuah van dan dibawa ke Milan, di mana ia digantung terbalik dari gelagar.
Sekutu Mussolini juga akan menemui jalan buntu, tetapi tidak di tangan musuh-musuhnya.
Selama bulan-bulan terakhir perang, Hitler mundur ke bunkernya di Berlin, dibangun di bawah kanselir baru.
Itu adalah "stasiun terakhir dalam pelariannya dari kenyataan", tulis Albert Speer, arsitek favorit Führer.