Upaya Pembunuhan Navalny Jadi Pengungkap Selubung Misteri Senjata Pemusnah Massal yang Selama Ini Dikembangkan Rusia, Virus Mematikan Ini Tak Luput Masuk di Dalamnya

Maymunah Nasution

Penulis

Alexei Navalny

Intisari-online.com -Senjata kiamat terungkap menjadi salah satu agenda penting yang dilakukan oleh Rusia beberapa waktu belakangan ini.

Diwartakan Mirror, ilmuwan Rusia menjadi tersangka pembuat "senjata kiamat" yang melibatkan virus Ebola yang mematikan.

Unit agen mata-mata Moskow, FSB, yang terlibat dalam upaya penyebaran racun Novichok di Salisbury pada tahun 2018 lalu dituduh menjadi dalang program dengan nama samaran Toledo.

Para penyelidik dengan cepat menemukan Toledo merupakan nama kota di Spanyol yang pernah terserang wabah Ebola pada 1958 itu.

Baca Juga: Nyaris Tewas Usai Diracun dan Berupaya Ungkap Kebenaran, Kritikus Rusia Navalny Malah Dituduh Alami Gangguan Kejiwaan

Nama Toledo juga merupakan nama kota di Ohio, yang lumpuh karena flu di tahun 1918.

Satu sumber intelijen mantan militer Inggris mengkonfirmasi jika Rusia dalam proyek yang dipimpin Putin, bisa jadi melibatkan Ebola dan virus Marburg ke dalam program senjata mereka.

Keduanya adalah virus yang sama-sama menyebabkan penyakit menular, sebabkan kegagalan organ dengan pendarahan internal dan tercatat sudah membunuh ribuan warga Afrika.

Sumber dari Inggris tersebut mengatakan "baik Rusia dan Inggris memiliki laboratorium mempelajari senjata perang kimia dan biologi untuk mempelajari bagaimana bertahan melawan senjata seperti Novichok.

Baca Juga: Getol Tuding China Ciptakan Virus Corona, Donald Trump Sekarang Katakan Hal Mengejutkan: 'Sudah Saya Lihat Buktinya Corona dari Lab Wuhan'

"Tapi jika, secara terus-terusan Rusia masih saja mempelajari bagaimana membuat Ebola dan Marburg menjadi senjata, itu memiliki kemungkinan mengerikan di dalamnya.

"Moskow berulang kali tunjukkan niat dan kemampuan menggunakan senjata seperti Novichok bahkan di jalanan Inggris, sehingga hal ini meningkatkan tingkat permainan mereka selevel.

"Ini bisa berarti Rusia meningkatkan penelitian terkait Ebola dan Marburg dan mempelajari tingkat keganasannya sebagai senjata."

Penyelidik dari organisasi nirlaba OpenFacto mengatakan mereka temukan Kementerian Pertahanan Rusia memiliki unit rahasia.

Baca Juga: Mengenal Racun Novichok, Dibuat di Era Soviet dan Masih Jadi Agen Pembunuh Terkuat Bagi Mata-mata Rusia Sampai Sekarang, Berikut Deretan Kasus yang Libatkan Racun Mematikan Ini

Unit rahasia itu dinamakan Institut Penelitian Pusat ke-48 yang ditujukan mempelajari patogen "langka dan mematikan".

Lembaga ini berhubungan dengan Insitut Penelitian Pusat ke-33 yang mengembangkan Novichok.

OpenFacto mengatkaan keduanya telah diberi sanksi oleh AS karena "sepertinya laksanakan penelitian untuk senjata biologi."

Klaim OpenFacto juga mengatakan jika Institut Penelitian Pusat telah menyuplai data ke FSB unit 68240, organisasi di balik program Toledo.

Baca Juga: Investigasi Mengejutkan, Rusia Diam-diam Kembangkan Program Senjata Kimia Bahkan Ilmuwannya Sering Kongkalikong Dengan Unit Pembunuh Bayaran Negara Beruang Itu

Ahli Rusia Bruce Jones mengatakan "Sebagian besar negara besar bisa mengembangkan virus mematikan ini.

"Tapi mereka lakukan itu untuk pertahanan saja.

"Di akhir Perang Dingin, Rusia mundur dari semua kesepakatan agar mereka bisa mempersenjatai diri.

"Beda antara Rusia dan negara Barat adalah Rusia memang memiliki bentuk senjata seperti ini dan sudah pernah menggunakannya, seperti yang kita lihat dalam serangan Novichok di Salisbury."

Baca Juga: Bikin Organ Vital Hancur Secara Perlahan, Ini Alasan Putin Rajin Berkali-kali Gunakan Racun untuk Menghantam Lawan Politiknya

Program Biopreparat

Rusia sendiri terkenal dengan program Biopreparat, yang merupakan singkatan dari Biological substance preparation.

Biopreparat adalah Perkumpulan Produksi Ilmiah oleh Uni Soviet dan agen senjata biologi besar dari tahun 1970-an.

Biopreparat memiliki jaringan laboratorium rahasia, yang masing-masing laboratorium itu fokus dalam mengembangkan bioagen yang berbeda-beda.

Baca Juga: Berkali Kali Lumpuhkan Musuhnya, Racun Rusia Pernah Kehilangan 'Kesaktian' saat Berada di Tubuh Penyihir Ini, Kekaisaran Rusia pun Runtuh karena Kutukannya

Program ini telah ada sejak 1973 sebagai kelanjutan program senjata biologi Soviet sebelumnya, dengan dibuat lebih "merakyat".

Dari Wikipedia, dilaporkan akademisi Yuri Ovchinnikov adalah pemrakarsa program itu, dengan meyakinkan Sekretaris Umum Leonid Brezhnev jika pengembangan senjata biologi bersifat penting.

Penelitian di Biopreparat melanggar Konvensi Senjata Biologi yang disepakati tahun 1972, yang melarang penggunaan senjata biologi selain untuk pertahanan.

Rupanya selain Ebola dan Marburg, ada patogen lain yang sukses dikembangkan oleh program ini, antara lain virus cacar (smallpox), pes bubo, anthrax, virus Venezuelan equine encephalitis (VEE), tularemia, influenza, brucellosis, virus Machupo, veepox (hibridisasi VEE dengan cacar) dan ebolapox (hibridisasi VEE dengan cacar).

Baca Juga: Meski Uni Soviet Telah Runtuh, 5 Senjata Mengerikan yang Diciptakannya Masih Abadi hingga Kini, Termasuk Rudal Bodoh Andalam Hizbullah untuk Serang Israel

Diyakini virus Marburg dan Machupo juga sedang dikembangkan seperti di tahun 1992 lalu.

Sementara senjata biologis yang baru saja selesai dikerjakan adalah ebolapox.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait