Advertorial
Intisari-Online.com - Ketika virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan, ada dugaan bahwa kelelawar yang menjadi sumbernya.
Lalu dari kelelawar itulah virus corona mulai menginfeksi manusia.
Jika benar bahwa kelelawar membawa virus corona, bagaimana mereka bisa bertahan?
Sementara manusia yang terkena virus corona langsung bisa sakit bahkan ada yang meninggal?
Dilansir dari bbc.com pada Kamis (23/7/2020), para ilmuwan telah menguraikan genetik enam jenis kelelawar di dunia.
Di mana mereka punyagenetik untuk "kekebalan luar biasa", yang melindungi mereka dari virus mematikan.
Berikut enam spesies kelelawar yang memilikikekebalan luar biasa tersebut antara lain:
1. Kelelawar tapal kuda yang lebih besar (Rhinolophus ferrum equinum)
2. Kelelawar buah Mesir (Rousettus aegyptiacus)
3. Kelelawar berhidung tombak pucat (Physostomous discolor)
4. Kelelawar bertelinga tikus yang lebih besar (Myotis myotis)
5. Pipistrelle Kuhl (Pipistrellus kuhlii)
6. Kelelawar ekor bebas beludru (Molossus molossus).
Prof Emma Teeling dari University College Dublin mengatakan, kelelawar-kelelawar itu memiliki sekuens genom yang "sangat bagus".
Dengan begitu menunjukkan bahwa kelelawar memiliki "sistem kekebalan yang unik".
"Jika kita bisa meniru respons kekebalan kelelawar terhadap virus, makakita berharap bahwa kita bisa segera menemukan vaksinya,"katanya.
Prof Emma adalah salah satu pendiri proyek Bat1K, yang bertujuan untuk memecahkan kode genom semua 1.421 spesies kelelawar hidup.
"Genom ini adalah alat yang diperlukan untuk mengidentifikasi solusi genetik yang dikembangkan pada kelelawar yang akhirnya dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penyakit," katanya.
Covid-19 diperkirakan muncul pada kelelawar, lalu berpindah ke manusia melalui hewan lain, yang belum teridentifikasi.
Sejumlah penyakit lain, termasuk SARS, MERS, dan Ebola, juga diperkirakan telah melompat ke manusia dengan cara ini.
Dengan begitu, para ahli ekologi dan konservasi telah memperingatkan bahwa kelelawar tidak boleh dianiaya.
Kita tidak boleh mengganggu habitat alami mereka.Sebab mereka menimbulkan sedikit risiko bagi kesehatan manusia.
Dan juga mereka sangat penting untuk keseimbangan alam.
Lalu para ilmuwan juga mengetahui bagaimana interaksi kelelawar dengan hewan lainnya.
Dan ditemukan bahwakelelawar paling dekat kaitannya dengan kelompok yang terdiri dari karnivora (seperti anjing, kucing dan anjing laut), trenggiling, paus, dan ungulata (mamalia yang digerakkan).
Sehingga ada kemungkinan hewan-hewan di atas dari perantara antara kelelawar dan manusia dalam menyebarkan virus.
Dengan begini, para ilmuwanberharap dapat menggunakan informasi tersebut untuk memecahkan rahasia tentang bagaimana kelelawar membawa virus corona tanpamembuat mereka sakit.
Lalu pada akhirnyadapat memberikan solusi untuk membantu kesehatan manusia selama pandemi ini dan masa depan.
Dan memahami bagaimana kelelawar dapat mentolerir virus tanpa sakit dapat membantu dalam pengembangan pengobatan baru untuk virus seperti Covid-19 ini.