Advertorial
Intisari-Online.com-Saat ini, beberapa negara tengah bersitegang terkait militer.
Awalnya dari perkara di Laut China Selatan antara beberapa negara hingga militer Amerika Serikat (AS) ikut serta.
Lalu ada insiden antara China dan India di perbatasan.
Bisa dibilang, selain soal pandemi virus corona (Covid-19), beberapa negara juga mengkhawatirkan perang pecah di beberapa tempat.
Nah, melihat hal ini, Rusia tiba-tiba melakukan manuver yang di luar dugaan.
Dilansir dari express.co.uk pada (22/7/2020), militer Rusia menerbitkan sebuah video yang memperlihatkan salah satu senjata mereka.
Video tersebut diunggah didi saluran resmi mereka, TV Zvezda.
Negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin ini dilaporkan meningkatkan armadanya dari pesawat serang Sukhoi Su-25.
Kehadiranpesawat serang Sukhoi Su-25 lantas membuat militer beberapa negara bersiaga.
Sebab, mereka takut adanyaPerang Dunia 3.
Apalagi faktanya Su-25, yang dikenal sebagai "tank terbang", adalah di antara pesawat Rusia yang paling banyak digunakan.
Dalam sebuah video yang difilmkan dari kokpit,Anda dapatmenyaksikan ketika pesawat lepas landas dari tanah untuk melakukan manuver pertempuran.
Tak lama, terlihat senjata uji api yang diluncurkan dari sisi tangki terbang mulai dikeluarkan.
Uji coba yang ditembakkan ke depan ke langit, itu lantas meninggalkan asap putih yang panjang.
Pandangan lain dari pesawat ditunjukkan dari bawah saat ia melintas. Di mana menunjukkan kecepatannya secara real time.
Su-25 telah digunakan dalam lebih dari selusin konflik bersenjata sejak intervensi Rusia di Afghanistan.
Pesawat inidikenal sebagai "tank terbang" karena pelapis armor yang berat dan ketahanan keseluruhan.
Tujuan utama pesawat adalah untuk memberikan dukungan udara dekat untuk pasukan darat, mengambil target musuh bernilai tinggi di medan perang.
Tapi khusus untuk uji coba yang baru-baru ini dilakukan, maka Rusia telahmenunjukkan sepasang Su-25SM3s.
Su-25SM3s sendiri awalnya adalahsenjata militer yang dirancang pada tahun 70-an.
Lalu dikembangkan sebagai pemukul berat terbang lambat untuk mengidentifikasi danmenghancurkan musuh dalam sekali tembakan.
Namun, dengan kemajuan teknologi, bom dan rudal yang presisi membutuhkan waktu lebih sedikit untuk ditempatkan.
Walau begitu, senjata ini masih menjadi salah satu senjata berbahaya di dunia militer.