Find Us On Social Media :

Nyaris Tewas Usai Diracun dan Berupaya Ungkap Kebenaran, Kritikus Rusia Navalny Malah Dituduh Alami Gangguan Kejiwaan

By Tatik Ariyani, Rabu, 23 Desember 2020 | 10:15 WIB

Alexei Navalny

Intisari-Online.com - Pada 20 Agustus lalu, seorang oposisi Rusia Alexei Navalny kolaps dalam sebuah penerbangan dari Tomsk ke Moskwa.

Navalny segera dibawa ke rumah sakit setelah pesawat melakukan pendaratan darurat di kota Omsk.

Kritikus pemerintah itu kemudian dievakuasi ke Berlin, di mana Otoritas Jerman mengatakan bahwa ada 'bukti kuat' pria berusia 44 tahun itu diracun oleh Krempin dengan racun saraf era Soviet, Novichok.

Hal itu pun langsung dibantah oleh Kremlin dengan menyebt tuduhan itu 'tidak berdasar'.

Baca Juga: Meski Nyaris Menguasai Ekonomi di Timor Leste Tak Disangka Kehidupan Orang China di Timor Leste Justru Menyedihkan, Sering Jadi Korban Diskriminasi Oleh Penduduk Lokal

Setelah sadar dari koma dan menjalani proses rehabilitasi, Navalny pun bertekad mencari bukti keterlibatan Rusia atas keracunan yang dialaminya.

Navalny dipulangkan lebih dari seminggu yang lalu dari rumah sakit Berlin tempatnya dirawat.

Kritikus Kremlin Alexei Navalny berjanji segera pulang ke Rusia setelah pulih sepenuhnya dari keracunan, dan memberi ancaman ke Putin.

"Tidak pulang berarti Putin mencapai tujuannya. Dan tugas saya sekarang adalah bertahan jadi orang yang tidak takut," katanya kepada mingguan Der Spiegel di wawancara pertamanya usai siuman dari koma, yang diterbitkan Kamis (1/10/2020).

Baca Juga: Berambisi Bikin Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel, Amerika Iming-imingi Hal Menggiurkan Ini pada Indonesia, Bukan Jet Tempur F-35