Intisari-online.com - Menilik senjata militer, China menjadi satu negara yang tidak bisa dikesampingkan.
Kini perkembangan senjata negara itu sudah sejajar dengan AS, Rusia, Perancis dan Jerman.
Tapi meski begitu rupanya perkembangan itu hanya ada pada penjualan senjata internasional saja.
Senjata militer China bahkan dikabarkan tidak memiliki kualitas yang cukup baik, bahkan sampai dibahas oleh pejabat pemerintah AS.
Pada 2019 lalu Asisten Menteri luar Negeri untuk urusan Politik-Militer di Departemen Luar Negeri AS, R. Clarke Cooper, mengatakan "melalui kombinasi sistem harga potong seperti sistem pesawat tanpa awak, mekanisme pembiayaan predator dan menggunakan penyuapan, China menggunakan transfer senjata sebagai saranan untuk masuki pintu negara lain.
"Jika sudah terbuka, China dengan cepat memanfaatkannya untuk memberikan pengaruh dan mengumpulkan intelijen."
Cooper mengutip frasa Latin caveat emptor! Yang artinya 'pembeli, waspadalah.
"Kami telah melihat negara-negara di seluruh dunia melompat pada kesempatan untuk memperoleh kapabilitas pertahanan berteknologi tinggi dan biaya rendah, dan ternyata hanya dapat investasi itu runtuh dan karat di tangan mereka.
Source | : | ANI |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR