Find Us On Social Media :

Meski Jadi Aset Paling Berharga Mossad, Ashraf Marwan Tak Dipedulikan Bahkan Hidupnya Berakhir Tragis

By Tatik Ariyani, Jumat, 25 Desember 2020 | 07:30 WIB

(Ilustrasi) Mossad, badan intelijen Israel.

Rupanya Menteri Luar Negeri Henry Kissinger mengabaikan peringatan bahwa senjata minyak itu sedang disiapkan untuk digunakan.

Laporan lain menunjukkan itu bukan satu-satunya peringatan yang diabaikan Kissinger.

Sementara itu, para jenderal Israel menolak meninggalkan konsep mereka.

Ketika awan perang berkumpul pada Oktober 1973, DMI bersikeras bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mereka meyakinkan Menteri Pertahanan Moshe Dayan bahwa perang tidak akan terjadi lagi.

Bahkan ketika Rusia memulai evakuasi massal mendesak penasihat sipil mereka dari Mesir dan Suriah, kepala DMI Eli Zeira mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengharapkan perang.

Sehari sebelum Sadat menyerang, Angel segera memanggil Zamir ke London, untuk memberitahunya bahwa serangan itu akan datang pada 6 Oktober 1973, Yom Kippur di Israel.

Baru keesokan paginya Israel mulai bergerak. Jika saja tentara mendengarkan Marwan pada bulan-bulan sebelum Oktober, persiapannya akan jauh lebih baik.

Baca Juga: 'Nasib Trump Tidak Akan Lebih Baik dari Sadam Hussein', Kecaman Presiden Iran untuk Trump yang Telah Membuat Iran Menderita