Find Us On Social Media :

Meski Jadi Aset Paling Berharga Mossad, Ashraf Marwan Tak Dipedulikan Bahkan Hidupnya Berakhir Tragis

By Tatik Ariyani, Jumat, 25 Desember 2020 | 07:30 WIB

(Ilustrasi) Mossad, badan intelijen Israel.

Tetapi Angel melaporkan pada tahun 1972 bahwa Sadat percaya dia tidak punya pilihan selain berperang karena Israel memblokir setiap jalan untuk diplomasi.

Lagipula, Sadat sedang merencanakan perang terbatas untuk memecahkan kebuntuan, bukan konflik skala penuh. Konsep itu tidak relevan.

Kemudian, pada Agustus 1973, Marwan memberi tahu Zamir bahwa Sadat pernah pergi ke Arab Saudi untuk bertemu dengan Raja Faisal.

Sadat mengatakan kepada Faisal bahwa dia akan menyerang Israel dengan Suriah pada musim gugur itu.

Faisal berjanji kepada Sadat bahwa kerajaan akan memberlakukan embargo minyak ke Amerika jika memasok Israel.

Embargo minyak adalah senjata pamungkas orang Arab.

Itu juga mimpi buruk Amerika.

Menurut akun ini, Israel membagikan substansi laporan Angel dengan administrasi Nixon.

Baca Juga: Sungguh Tragis Kisah Junko Furuta, Dipaksa Makan Kecoa, Dirudapaksa hingga Dibunuh dan Jasadnya Dibeton oleh Antek Yakuza