Penulis
Intisari-Online.com-Kelangkaan kembar siam telah membuatnya menjadi satu fokus dan subjek dari keingintahuan ilmiah yang besar.
Begitu juga Masha dan Dasha Krivoshlyapova yang terlahir sebagai kembar siam.
Keadaan mereka itu memicu keingintahuan Pyotr Anokhin, seorang ahli fisiologi Soviet yang segera menjadikan Masha dan Dasha sebagai fokus dari eksperimen sainsnya.
Dilansir dariranker.com, projek yang disetujui oleh pemerintahan Uni Soviet itu melibatkan praktik siksaan dan isolasi.
Hal itu semakin menambah kompleksitas situasi Masha dan Dasha Krivoshlyapova sebagai kembar siam.
Fakta mengungkap bahwa Masha dan Dasha memiliki kepribadian yang berseberangan.
Satunya memiliki kecenderungan psikopat dan yang lain penuh empati.
Bertemu Ibunya Kembali
Para gadis kembar siam itu lahir pada Januari 1950 dari rahim Yekaterina Krivoshlyapova.
Namun, Yekaterina segera diberitahu bahwa putrinya akan membutuhkan perawatan yang disponsori oleh negara agar bertahan hidup.
Yekaterina setuju, namun meminta agar tetap diizinkan untuk rutin menengok Masha dan Dasha.
Berhubung eksperimen yang dilakukan Pyotr Anokhin mungkin dapat menimbulkan keberatan dari Yekaterina, maka ibu mereka segera dikabarkan bahwa Masha dan Dasha tidak dapat bertahan hidup.
Namun, bertahun-tahun kemudian, Yekaterina berhasil bertemu dan berusaha menjalin hubungan dengan anak-anak kembar siamnya.
Sayangnya, setelah empat tahun rekonsiliasi, Masha memilih pergi dan memutskan untuk hidup terisolasi.
Punya Preferensi Seksual yang Berbeda
Saat di sekolah, Dasha jatuh cinta dengan seorang siswa pria bernama Slava, tetapi Masha tidak setuju dan berusaha mengusirnya secara kasar dengan tindakan fisik.
Masha lebih suka menghindari hubungan romantis dalam kehidupan nyata, tetapi diketahui menonton film gadis-gadis cantik.
Juliet Butler, seorang reporter yang berteman dengan si kembar dan kemudian menulis cerita fiksi tentang kehidupan mereka.
"Masha membuat mereka berpakaian seperti laki-laki."
"Rambut mereka selalu dipotong pendek, Dasha membenci itu."
"Masha juga tidak akan membiarkan mereka memakai rias wajah," catat Buttler.
Masha dan Dasha hidup di 5 institusi berbeda yang dikelola negara selama 53 tahun hidup mereka.
Tepat setelah mereka dilahirkan, si kembar dikirim ke Institute of ExperimentalMedicine di Moskow.
Enam bulan kemudian, dokter yang telah bereksperimen pada gadis-gadis itu diasingkan dan si kembar kemudian dipindahkan ke Akademi Ilmu Kedokteran Pediatric Institute.
Tempat percobaan dilanjutkan oleh ilmuwan lain.
Pada usia enam tahun, gadis-gadis itu dipindahkan ke Scientific National Institute of Prostetik di Moskow di mana mereka belajar berjalan dan membaca.
Delapan tahun kemudian gadis-gadis itu dipindahkan ke sekolah asrama untuk orang cacat sebelum akhirnya pindah ke sebuah lembaga yang merawat para veteran.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari