Find Us On Social Media :

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Kalah Perang, Armenia Kini Dihadapkan pada Buah Simalakama, 'Tunduk' pada Rusia atau Terjun ke Dalam Jurang Bencana

By Maymunah Nasution, Jumat, 18 Desember 2020 | 19:58 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Rusia selama ini diharapkan Armenia untuk mendukung mereka merebut Nagorno-Karabakh, tapi rupanya Rusia berpikiran lain

Dengan ini, parade militer Azerbaijan telah mengakhiri tragedi nasional 30 tahun yang menjadi sejarah negara tersebut.

Armenia bisa menang dalam perang di awal tahun 1990 lalu karena belum ada pemerintah yang kuat di Azerbaijan kala itu.

Berikutnya, Front Populer Azerbaijan mulai berkuasa, mereka bersalah atas kegagalan front dan kerugian teritorial yang diderita Azerbaijan.

Parade itu menjadi pencapaian bersejarah untuk Azerbaijan masa sekarang serta untuk negara Kaukasus Selatan pada umumnya.

Baca Juga: Eropa Timur Geger Sampai Rusia Gelagapan, Perang Azerbaijan dan Armenia Berpotensi Pecah Kembali

Tentu saja, Yerevan berpandangan lain.

Bagi Armenia dan warganya, semua ini menjadi tragedi nasional, karena tidak ada yang mengharapkan hasil seperti ini.

Sementara itu hasil ini juga tidak diharapkan oleh Rusia juga, karena konflik sebelumnya tidak menyebabkan serangan serius.

Namun, kali ini kemenangan bisa diraih Azerbaijan, sehingga mereka merayakan kemenangan untuk mengakhiri 30 tahun wilayah mereka diduduki Armenia.

Baca Juga: Sudahlah, Disebut Gencatan Senjata Pun Armenia Tumbang Oleh Azerbaijan, Rupanya Lewat Senjata Sederhana Ini Azerbaijan Bisa Menang Banyak: Masa Depan Peperangan Ada di Senjata Itu