Find Us On Social Media :

Ini Alasan Mengapa Jepang Menyerang Pearl Harbor, Dimulai dari Depresi Besar Hingga Embargo Amerika Terhadap Jepang dan Harapan Menguasai Pasifik

By K. Tatik Wardayati, Senin, 14 Desember 2020 | 15:15 WIB

Jepang menyerang Pearl Harbor.

Pada Juli 1937, bentrokan di Jembatan Marco Polo Beijing memulai perang Tiongkok-Jepang lainnya.

Desember itu, setelah pasukan Jepang merebut Nanjing (Nanking), ibu kota Partai Nasionalis China, atau Guomindang (Kuomintang), mereka melanjutkan untuk melakukan enam minggu pembunuhan massal dan pemerkosaan yang sekarang terkenal sebagai Pembantaian Nanjing.

AS Mencoba Menghentikan Ekspansi Global Jepang

Mengingat kekejaman tersebut, Amerika Serikat mulai menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Jepang, termasuk embargo perdagangan atas ekspor pesawat terbang, minyak dan besi tua, di antara barang-barang utama lainnya, dan memberikan dukungan ekonomi kepada pasukan Guomindang.

Pada September 1940, Jepang menandatangani Pakta Tripartit dengan Jerman dan Italia, dua rezim fasis yang saat itu berperang dengan Sekutu.

Tokyo dan Washington bernegosiasi selama berbulan-bulan menjelang serangan Pearl Harbor, tanpa hasil.

Sementara Amerika Serikat berharap embargo minyak dan barang-barang penting lainnya akan membuat Jepang menghentikan ekspansionismenya.

Sanksi dan hukuman lain sebenarnya meyakinkan Jepang untuk berdiri tegak, dan memicu kemarahan rakyatnya terhadap campur tangan Barat yang terus berlanjut dalam urusan Asia.

Bagi Jepang, perang dengan Amerika Serikat tampaknya tak terhindarkan, untuk mempertahankan statusnya sebagai kekuatan utama dunia.

Baca Juga: Saat Perang Dunia II Berkecamuk, Ternyata Timor Leste Pernah dijadikan Medan Peperangan oleh Australia dan Negara Asia Ini, Jauh Sebelum Indonesia Invasi Timor Leste