Penulis
Intisari-Online.com - Ketegangan antara China dan India tampaknya belum menurun, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan India?
Pada Bulan Juni lalu tentara China dan India terlibat bentrokan 'tangan kosong' di perbatasan yang disengketakan.
Peristiwa itu memakan korban, di pihak India dilaporkan 20 orang tewas, sementara China tidak melaporkannya.
Bentrokan antara kedua negara itu merupakan yang pertama dilaporkan memakan korban dalam beberapa dekade terakhir.
Diketahui bentrokan terakhir yang memakan korban jiwa antara China dan India terjadi pada tahun 1975 silam.
Saat itu, 4 tentara India disergap dan dibunuh sepanjang garis pemisah di Arunachal Pradesh.
China dan India terikat perjanjian untuk tidak melibatkan kekuatan militernya dalam konflik perbatasan pada 1996.
Di tengah meningkatnya ketegangan negara-negara tersebut, dilaporkan China membatalkan peluncuran bersama perangko peringatan dengan India yang sudah direncanakan sejak tahun lalu.
Melansir hindustantime.com (8/12/2020), Biro pos terkemuka China telah memutuskan untuk membatalkan rencananya untuk bersama-sama meluncurkan perangko peringatan dengan India, sebuah laporan media pemerintah mengutip pernyataan yang dikeluarkan di situsnya pada hari Selasa.
"Kantor Pos Negara telah memutuskan untuk membatalkan rencana penerbitan perangko bersama antara China dan India dalam program penerbitan perangko khusus tahun 2020," kata pernyataan satu baris.
Pernyataan itu diterbitkan dalam bahasa Mandarin dengan judul: "Pemberitahuan dari Kantor Pos Negara tentang pembatalan edisi bersama perangko antara China dan India."
Tidak ada alasan yang diberikan atas keputusan untuk membatalkan peluncuran perangko peringatan tersebut.
Mulanya prangko tersebut akan diluncurkan bersama sebagai bagian dari perayaan untuk menandai 70 tahun berdirinya hubungan diplomatik antara kedua negara pada tahun 1950.
Peluncuran tersebut disetujui pada pertemuan puncak informal kedua antara Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Xi Jinping yang diadakan di Chennai pada Oktober 2019.
Pada 7 November 2019, Kantor Pos Negara Tiongkok mengumumkan rencana penerbitan perangko khusus untuk tahun 2020.
Sebagai bagian dari daftar tersebut, perangko yang akan diterbitkan bersama dengan India bertajuk "HUT ke-70 Pembentukan Hubungan Diplomatik antara China dan India", semula dijadwalkan akan diterbitkan pada 1 April 2020.
Prangko itu berada di Gua Mogao, sebuah situs terkenal di provinsi Gansu China di mana gua Buddha mencerminkan hubungan budaya Tiongkok-India kuno.
Kemungkinan karena pandemi virus Corona, acara tersebut ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hingga Selasa, saat pembatalan perangko diumumkan.
Sebanyak 70 acara diharapkan akan diadakan hingga 2020 untuk menandai tahun penting dalam hubungan bilateral antara kedua tetangga.
Namun justru sebaliknya, New Delhi dan Beijing sekarang menghadapi hubungan yang dingin dan terburuk dalam beberapa dekade.
Meskipun kebuntuan dimulai pada Mei, hubungan diplomatik sangat tegang sejak peristiwa bentrokan tentara kedua negara pada Juni.
Perbandingan Kekuatan Militer China dan India
Secara umum kekuatan militer China dianggap masih unggul, bagaimana perbandingan kekuatan militer keduanya di setiap sektor?
Lagi-lagi China memimpin dengan armadanya di berbagai sektor pertahanan.
Sementara India mengungguli China untuk jumlah personel militernya, yaitu dengan 3.544.000 personel, sementara China memiliki 2.693.000 personel.
Meskipun, China memiliki tentara aktif lebih banyak, yaitu 2.183.000 pesonel dan sisanya 510.000 merupakan cadangan.
Dengan India memiliki personel militer aktif sebanyak 1.444.000 dan cadangannya lebih banyak yaitu 2.100.000 personel.
Di sektor udara, India berhasil menempati peringkat ke-4 dari 138 negara, dengan total persenjataan 2.123 unit.
Namun peringkat itu masih di bawah China yang menempati peringkat ke-3 untuk kekuatan udaranya.
China unggul dengan 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 911 helikopter, 281 helikopter serang, dan 111 pesawat misi khusus.
India hanya unggul dari China di sektor udara untuk banyak pesawat angkutan dan pesawat latihannya.
Beralih ke sektor darat, China memiliki 3.500 tank, 33.000 kendaraan lapisbaja, 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri derek, dan 2.650 proyektor roket.
Sedangkan India memiliki 4.292 tank dan 4.060 artileri derek, mengungguli China. Kemudian 8.686 kendaraan lapis baja, 235 artileri self-propelled, dan 266 proyektor roket.
Untuk sektor lautnya, China cukup jauh di atas India yaitu berada di peringkat ke-2, dengan total aset persenjataan 777 unit, terdiri dari 2 kapal induk, 38 kapal perusak, 52 fregat, 50 korvet, 74 kapal selam, 220 kapal patroli, dan 29 mine warfare.
Dan India memiliki total aset persenjataan sektor lautnya sebanyak 285 unit, terdiri dari 1 kapal induk, 10 kapal perusak, 13 fregat, 19 korvet, 16 kapal selam, 139 kapal patroli, dan 3 mine warfare.
Bahkan, untuk anggaran pertahannya, China sangat jauh mengungguli India dan menjadi salah satu militer paling kaya di dunia dengan anggaran sebesar $ 237 miliar.
India memiliki anggaran pertahanan tahun 2020 sebesar $ 61 miliar.
Tentu dengan anggaran pertahanan tersebut, China dapat semakin mengokohkan keunggulan militernya.
Bagaimana pun, anggaran pertahanan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan militer suatu negara.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari